KedaiPena.Com – Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak memandang, jika kenaikan harga jual gas tabung 12 Kg atau non subsidi akan memberikan efek domino yang diikuti dengan naiknya harga-harga barang kebutuhan lainnya.
Hal itu disampaikan Amin menyoroti keputusan dari PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga LPG di akhir tahun 2021 ini. Harga LPG non subsidi saat ini menjadi Rp 11.500 per kg per, pada, Senin (27/12/2021).
“Kenaikan harga jual gas tabung 12 Kg akan juga diikuti dengan naiknya harga-harga barang kebutuhan lainnya. Karena tidak sedikit pelaku usaha kecil dan menengah yang mempergunakan gas 12 Kg,” tegas Amin kepada wartawan.
Amin mengaku heran, dengan langkah pemerintah yang enggan mencari solusi lain di luar dengan menaikkan harga. Pasalnya, kata Amin, banyak pelaku usaha yang saat ini sedang berusaha untuk bangkit.
“Sudah pasti biaya produksi akan naik sehingga pada akhirnya menaikan barang-barang kebutuhan masyarakat. Sehingga pada akhirnya kelompok masyarakat miskin akan terdampak kenaikan harga-harga barang,” jelas Amin.
Dalam jangka pendek, kata Amin, masyarakat kecil harus berjibaku menghadapi peningkatan biaya rumah tangga akibat kenaikan harga LPG.
Apalagi, tegas Amin, jika standar kemiskinan mengacu pada standar international labour organization (ILO) sebesar US $2 per kapita per hari.
Amin pun memprediksi akan banyak kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang selama ini tidak memperoleh subsidi, kembali terpukul secara ekonomi.
“Kelompok menengah ke bawah selama ini kan tidak memperoleh subsidi, mereka harus mengeluarkan biaya kebutuhan rumah yang lebih besar. Apalagi Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut konsumsi energi merupakan salah satu pengeluaran terbesar dalam anggaran rumah tangga masyarakat golongan menengah bawah,” ujar Amin.
Amin pun memandang, langkah pemerintah tersebut bisa menjadi blunder terhadap laju pertumbuhan ekonomi yang baru saja membaik.
Seperti dilansir BPS, konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang paling penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi saat ini.
“Dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dibentuk oleh sejumlah komponen antara lain penjualan eceran untuk komoditas makanan dan minuman,” jelas Amin.
Amin juga mengingatkan, efek domino kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat tidak hanya pada bidang ekonomi, namun juga berdampak negatif pada kondisi sosial dan keamanan.
Amin munturkan, jika sebagian besar masyarakat menjadi makin skeptis terhadap keberpihakan pemerintah pada rakyat.
Laporan: Muhammad Hafidh