KedaiPena.Com – Begawan ekonomi Rizal mengaku prihatin banyak petani kebun di luar Jawa, khususnya Sumatera dan Sulawesi mengeluh dengan anjloknya sejumlah harga komoditi perkebunan.
Seperti sawit yang anjlok hingga dibawah Rp 10 ribu per kilogramnya, sementara biaya panen dan angkutnya saja sudah lebih dari Rp 20 ribu.
“Begitu juga dengan karet dan kopra yang turut anjlok,” kata Rizal dalam keterangan yang diterima redaksi, ditulis Jumat (5/4/2019).
Sementara, sambungnya solusi dari Presiden Jokowi ngasal. Malah menyuruh petani tanam jengkol, cabai, duren.
“Padahal seperti jengkol dan duren itu butuh waktu 7-8 tahun untuk panen, dengan waktu begitu lama rakyat bisa kesulitan luar biasa,” katanya.
Di sisi lain, kata dia, ada cara yang lebih canggih. Misalnya, dana dari akumulasi tax ekspor sawit itu nilainya mencapai puluhan triliun.
“Tapi kini justru dipakai untuk perusahaan sawit besar, dimana seharusnya itu bisa dipakai untuk menetapkan harga dasar sawit, sehingga membuat harganya bisa lebih tinggi. Begitu juga dengan kopra, karet dan sebagainya,” sambung eks penasehat ekonomi PBB ini.
“Jelas sekali kalau pemerintah sekarang tidak mampu mencari solusi yang cerdas, dan cenderung ngasal,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi