KedaiPena.Com – Harga komoditas Ikan Asin di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara dalam beberapa waktu terakhir terpantau masih tinggi dan belum mengalami perubahan signifikan.
Meski demikian, agaknya permintaan terhadap komoditas perikanan khas daerah pesisir barat Sumatera Utara itu juga tak berubah, bahkan cenderung meningkat.
â€Biarpun harga ikan asin naik, namun permintaan semakin tinggi, bahkan cenderung meningkat,†ujar pengelola usaha pengeringan ikan di Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan, Jokko (36) yang ditemui KedaiPena.Com, Senin (1/8).
Menurut Jokko, selain oleh masyarakat lokal baik di Tapteng maupun kota Sibolga, ikan asin itu juga tetap diminati oleh masyarakat di luar kota. Hal itu terbukti, dimana pengiriman komoditas itu ke beberapa daerah masih tetap tinggi.
“Ikan asin kita dijual dan di kirim ke Pusat Pasar di kota Medan dan ke luar daerah seperti Tanah Karo, Pekan baru dan sejumlah daerah lainnya. Ya jumlah pengiriman masih tinggi,†kata Jokko.
Sebelumnya Jokko mengatakan, kenaikan harga Ikan Asin itu adalah imbas dari menurunnya pasokan ikan segar dari para nelayan yang enggan melaut dikarenakan cuaca buruk. Pasokan ikan segar yang biasanya mencapai 100 hingga 150 kilogram perhari, kini turun drastis hanya sebanyak 50 kilogram saja.
“Paling (pasokan) hanya sekitar 50 kilogram. Biasanya, kalau dari dari 100 kilogram ikan segar, dihasilkan 50 kilogram ikan asin yang sudah dikeringkan,†katanya.
Penurunan pasokan ikan segar itu, lanjut Joko, disusul dengan harga yang juga mengalami lonjakan. Sebut saja ikan jenis BA (Balato Aceh) segar, yang sebelumnya Rp14.000 per kilogram, kini menjadi Rp28.000 per kilogram, lalu ikan Buncilak (Ikan Gembung) naik dari Rp20.000 per kilogram menjadi Rp25.000 per kilogram.
“Nah, kalau untuk ikan asin sendiri, untuk BA naik dari Rp28 ribu per kilogram menjadi Rp32 ribu per kilogram. Lalu, ikan asin Buncilak (Gembung) naik dari Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp40 ribu per kilogram. Dan harga ikan asin lainnya, seperti Dencis juga naik dari Rp25.500 per kilogram menjadi Rp33 ribu sampai Rp35 ribu per kilogram,†rinci Jokko.
(Har/ Dom)