KedaiPena.Com – Harga ikan asin rebus di sejumlah pengolah ikan asin rebus di kelurahan Hajoran Induk, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) terus merangkak naik.
Informasi dihimpun, kenaikan mencapai Rp35 ribu hingga Rp50ribu per kilogram, dari harga sebelumnya Rp30ribu hingga Rp 40ribu per kilogram.
Man (42), pengecer ikan asin rebus di lingkungan II Hajoran menyebutkan, kenaikan harga utuk jenis ikan Balato Aceh (BA), Gambolo dan lainnya itu, akibat kurangnya stok dari pengepul ke tingkat pengecer atau pengolah.
“Sudah ada dua minggu harga ikan asin naik dan kenaikan ini sudah hampir merata di semua pengolah ikan asin rebus di Hajoran ini,” jelas man saat ditemui KedaiPena.Com di lokasi gudang pengolahannya, Jum’at (17/2).
Menurut Man, kurangnya stok ikan asin yang dipasok pengepul dikarenakan menipisnya ketersediaan stok di tingkat nelayan.
“Nelayan di beberapa sentra penghasil besar ikan untuk diolah menjadi ikan asin rebus seperti di Pondok Batu dan Sarudik, sudah ada sebulan belakangan ini tidak melaut karena cuaca buruk. Itu menurut pengepul bang, sampai stok menipis, harga jualnya pun jadi naik,” kata Man.
Sementara itu, selain dikarenakan stok ikan yang minim, kenaikan harga garam juga turut bersumbangsih terhadap kenaikan harga ikan. Harga garam saat ini mencapai Rp120 ribu per karungnya. Sebelumnya, harga garam hanya Rp70ribu per Kilogramnya.
“Naik sampai Rp55ribu (harga garam) dari harga sebelumnya,” kata Man.
Man menyebutkan, penurunan harga ikan itu menyebabkan dirinya dan sejumlah pengolah ikan lainnya mengalami penurunan omzet yang cukup signifikan, mencapai 50%.
Jika sebelumnya Man dalam seminggu menjual ikan asin sebanyak 2 Ton hingga 4 Ton, kini penjualan hanya sebanyak 1 hingga 2 ton saja. “Jadi ada sekitar 50 persen anjlok penjualan saya sekarang,” ungkap Man.
Laporan: Har