KedaiPena.Com- Komisi IV DPR RI menyoroti masih tingginya harga beras sekalipun saat ini Bulog telah melakukan upaya dengan menyebar beras untuk operasi pasar sebanyak 186.000 ton sejak awal 2023.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKB Daniel Johan memandang bahwa belum turunnya harga beras disebabkan lantaran masalah modal produksi seperti pupuk dan pestisida.
“Karena harga input dan modal produksi naik tinggi seperti pupuk dan pestisida,” jelas Daniel Johan, Jumat,(3/2/2023).
Ketua DPP PKB menegaskan agar pemerintah dalam hal ini harus memastikan para petani untuk mendapatkan pupuk dengan mudah dan harga yang terjangkau.
“Pastikan petani mendapat pupuk dengan mudah dengan harga terjangkau,” beber Daniel Johan.
Meski demikian, Daniel Johan memandang, tidak salah untuk tetap melakukan operasi pasar. Menurutnya, operasi pasar tetap dibutuhkan guna membantu masyarakat kecil yang pendapatanya terbatas.
“(Operasi pasar) wajib dilakukan pemerintah tengkulak dan mafia akan ada aja tetapi keberadaan mereka tergantung ketegasan aparat, bila ditindak tegas akan teratasi dengan baik,” beber Daniel Johan.
Sekedar informasi, operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog masuk dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program tersebut merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menekan harga beras yang tengah tinggi.
“Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir, karena Bulog menjamin ketersediaan beras di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, dalam konferensi pers di Kantor Perum Bulog, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2023).
Bulog juga mengaku telah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program SPHP harus berjalan lancar sampai dengan stabilnya harga beras.
Untuk Pasar Induk Beras Cipinang akan digelontorkan operasi pasar dari 10.000 ton, agar pasokan di pasar tersebut mencapai 30.000 ton.
Laporan: Muhammad Rafik