KedaiPena Com – Masyarakat harus bisa menuntut keberadaan dan volume premium yang saat ini mulai hilang dari peredaran, baik kepada Pertamina maupun Pemerintah. Jangan sampai, menyatakan masih memberi subsidi tapi barangnya malah tidak ada.
Demikian dikatakan oleh, Pengamat Energi dari Universitas Indonesia, Iwa Garniwa saat menanggapi perlihal naiknya harga sejumlah jenis BBM yang terjadi baru-baru ini.
“Itu namanya mengelabui,” imbuh Iwa panggilan akrabnya dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Selasa (27/2/2018).
Namun demikian, Iwa tidak ingin, jika masyarakat hanya menyalahkan Pertamina semata soal kenaikan sejumlah harga jenis BBM dan kelangkaan premium. Iwa mengatakan hal itu lantaran karena Pertamina hanya operator yang melaksanakan regulasi dari pemerintah.
“Selama kebijakan pemerintah membutuhkan penurunan subsidi, maka otomatis kenaikan yang harus dilakukan. Sedangkan Pertamina harus pandai mengatur ‘mix supply’ BBM tersebut agar pendapatan yang maksimal,” beber Iwa.
Iwa pun mewajarkan jika saat ini harga BBM yang dijual Pertamina jauh lebih murah dari pada harga yang ditawarkan oleh SPBU-SPBU swasta yang lain.
“Selama ada penugasan untuk seluruh wilayah Indonesia, agak sulit bersaing, karena dengan kebijakan satu harga ini mengakibatkan wilayah yang jauh harus disubsidi lebih besar,” tutur Iwa.
“Beda dengan Perusahaan lain yang hanya berbisnis di Jawa, tidak punya beban untuk mensubsidi wilayah lain. Oleh karena itu seharusnya untuk perusahan lainpun diwajibkan untuk membuka SPBU di wilayah lainnya dengan harga sama,” tandas Iwa.
Laporan: Muhammad Hafidh