KedaiPena.Com – Masyarakat Patriot Peduli Bangsa meminta agar para prajurit TNI aktif dapat mewaspadai gerakan yang diduga dilakukan kaum Neo Komunis lantaran mencuatnya usulan untuk mengubah Pancasila menjadi Trisila lalu Ekasila.
“Gerakan ini harus kita waspadai, jangan sampai PKI bangkit kembali. Seperti Pemberontakan PKI Madiun tahun 1948, dan G30S/PKI tahun 1965, yang menimbulkan korban sangat besar bagi bangsa Indonesia,” tulis pernyataan Masyarakat Patriot Peduli Bangsa, seperti dikutip, Kamis, (9/7/2020).
Dalam pernyataan tersebut, Masyarakat Patriot Peduli Bangsa mengaku yakin, para prajurit TNI aktif, akan meniru para seniornya, yang berani menyatakan kejujuran, kebenaran dan keadilan.
Hal ini guna mencapai cita-cita dan tujuan NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
“Kita percaya bahwa Para Prajurit TNI aktif, yang setia kepada NKRI, Pancasila, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit sudah tidak sabar untuk menumpas Neo Komunis,” tegas pernyataan tersebut.
Kemudian, dalam pernyataan tersebut dituliskan, rakyat menunggu para tentara aktif untuk tampil sebagai anak kandung rakyat Indonesia berjuang menegakkan pancasila yang ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945.
“Jika karena sesuatu hal para prajurit TNI aktif tidak berani tampil berjuang membela dan mempertahankan NKRI dan Pancasila. Jangan halang Rakyat Indonesia siap menjadi penegak dan pembela pancasila menumpas PKI penghianat bangsa,” tutup pernyataan tersebut.
Berikut Pernyataan Lengkap Masyarakat Patriot Peduli Bangsa
HARAPAN RAKYAT KEPADA PARA PRAJURIT TNI AKTIF
Suri tauladan Kepemimpinan Para Jenderal dalam mempertahankan kedaulatan NKRI.
1. Jenderal Besar Soedirman.
Pada situasi kritis dan sulit yang terjadi pada 19 Desember 1948, ribuan tentara payung Belanda diterjunkan dan menyerang Yogyakarta secara mendadak.
Para Pemimpin Republik memutuskan untuk tetap tinggal di Yogyakarta.
Presiden Soekarno menganjurkan agar Jenderal Soedirman beristirahat di rumah, dan tidak meninggalkan Kota sebab masih keadaan sakit.
Jenderal Soedirman tidak mengikuti anjuran Presiden Soekarno.
Tetapi membuat keputusan untuk tetap bersama prajurit dan rakyat melanjutkan perjuangan, melalui perang gerilya.
2. Jenderal Besar A.H. Nasution yang berani menyarankan kepada Presiden Soekarno untuk mengeluarkan dekrit kembali ke UUD 1945.
3. Jenderal Ahmad Yani berani menentang kebijakan Presiden Sukarno dan PKI untuk mempersenjatai dan mendirikan angkatan kelima
4. Jenderal Besar Soeharto, berani membubarkan PKI yang tak sesuai dengan kebijakan Presiden Soekarno.
5. Laksamana Widodo A.S. berani menolak kebijakan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang ingin membubarkan DPR.
6. Jenderal Gatot Nurmantyo berani menangkap impor senjata yang tak sesuai peruntukannya, dan berani memutar film G30S-PKI di lingkungan TNI, saat rezim pro komunis RRC.
Saat ini ada gerakan yang harus diwaspadai, diduga dilakukan kaum Neo Komunis, yang ingin mengubah Pancasila menjadi Trisila lalu Ekasila.
Gerakan ini harus kita waspadai, jangan sampai PKI bangkit kembali. Seperti pemberontakan PKI Madiun tahun 1948, dan G30S/PKI tahun 1965, yang menimbulkan korban sangat besar bagi bangsa Indonesia.
Kita percaya para prajurit TNI aktif, akan meniru para seniornya, yang berani menyatakan kejujuran, kebenaran dan keadilan, demi mencapai cita-cita dan tujuan NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
Kita percaya bahwa para prajurit TNI aktif, yang setia kepada NKRI, Pancasila, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit sudah tidak sabar untuk menumpas Neo Komunis.
Rakyat menunggu para prajurit TNI aktif, sebagai anak kandung rakyat Indonesia, untuk tampil berjuang bersama menengakkan Pancasila yang ditetepakan 18 Agustus 1945.
Jika karena sesuatu hal para prajurit TNI aktif tidak berani tampil berjuang membela dan mempertahankan NKRI dan Pancasila, jangan halangi kami rakyat Indonesia yang siap menjadi penegak dan pembela Pancasila dengan menumpas PKI penghianat bangsa.
Nusantara, Juli 2020
Masyarakat Patriot Peduli Bangsa
1. Yayat Sudrajat Letjen TNI Purn.
2. Deddy S Budiman, Mayjen TNI Purn
3. Fachri Airo, Kol TNI Purn
4. Sugeng Waras, Kol TNI Purn
5. Wardiman, Letkol TNI Purn
6. Memet Hakim, Alumni Unpad
7. Priyo Sakti, KAPPAK ITB
8. Buyung Ishak, Alumni UI
9. Hanni Baran, Alumni IKIP
10. Yeyet, Alumni Ikopin
11. Sutikno, Alumni STAN
12. Chairul Syarif, KAPPAK ITB
13. Mukhlisin Kol laut Purn.
14. Hasannudin, KAPPAK ITB
15. Erry Nirbhaya,, KAPPAK ITB
16. Djoko Triyono, KAPPAK ITB
17. M.Suhedi A.R, KAPPAK ITB
18. Sebastian Jaafar, KAPPAK ITB
19. Lily Zuraida, KAPPAK ITB
20. Dindin Maolani, Mantan Dewan Pengawas YLBHI
21. Erick Sitompul, Alumni USU & Unpad
22. Didik Rohendi, Kol TNI Purn
23. Rihananto, Kol.TNI Purn
24. Vida Hasna F. Alumni IKIP Bandung
25. Tulus Sertu Purn.TNI
26. Abah Rauf MB, Banten
27. Tutie Fawzy, Bandung
28. DR. IR.Abuya Shiddiq MT., mpd., Tanggerang
29. Reno Sukriano, Cirebon
30. Ayip, Cirebon
31. Ade Habibah, Cirebon
32. Apriliyanti Cirebon
33. Aris, Cirebon
34. Yudi, Cirebon
35. Chandra, Cirebon
36. Alfakir Iyan, Cirebon
37. Andaru, Cirebon
38. Drs. Soekardi, S.H. Letkol CPW Purn.
39. IR.H.A.Suparma Koll TNI.Purn
40. Djioko Sujono Kol TNI.Purn
41. Chalimi Sany, Surabaya
42. Darussalam Kol.Purn TNI
43. Rahmat Pakih, KAPPAK ITB
44. Iwan Alyadi, NTB
45. Yuni Setiawati SE.
46. Herwin Pencinta NKRI, Lampung
47. Alfad Bakrie, Sumenep
48. Dhani, Malang
49. Husni Setiawan, Laskar Sumenep
50. Agus Setiawan, Probolinggo
Selamat Berjuang.
Laporan: Sulistyawan