KedaiPena.Com – Tahun Baru Imlek 2019 dirayakan oleh seluruh warga keturunan China di berbagai belahan dunia Selasa (5/2/2019).
Tahun baru kali ini merupakan tahun Babi Tanah yang datang tepat setelah Tahun Anjing Tanah (2018) dan sebelum Tahun Tikus Logam (2020).
Untuk diketahui, tahun baru ini merupakan bagian dari budaya China, bukan bagian dari agama.
Founder Avtech, Yudhi Kurniawan berharap, semoga tahun baru ini membawa berkah buat semua.
“Dan dijauhkan dari mara bahaya dan bencana,” kata Yudhi kepada KedaiPena.Com.
Ia menegaskan, tahun baru China dulunya ditandai musim tanam atau bertani. Tradisi dana sebagai ucapan syukur dan harapan agar di tahun mendatanng menjadk lebih baik.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memgatakan Peringatan tahun baru Imlek, dalam perspektif kebudayaan, menampilkan wajah Indonesia yang begitu beragam.
“Inilah indahnya keberagaman Indonesia. Mari kita bangun persaudaraan yang kokoh sebagai satu bangsa, bhinneka tunggal ika,” ujar dalam keterangan kepada redaksi.
Hasto menerangkan dalam sejarah peradaban yang panjang, nusantara menerima kehadiran migrasi penduduk dari Afrika sejak 1,8 juta tahun yang lalu.
Kemudian, kata Hasto, migrasi tersebut disusul migrasi ras Melanesia sejak 100 ribu tahun yang lalu, diikuti gelombang kedua pada 50 ribu tahun yang lalu.
“Dan akhirnya juga diikuti kehadiran ras melayu- Austronesia, Tionghoa, Arab, India, dll yang kesemuanya membentuk Indonesia seperti saat ini, dimana semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum, dan menyatukan diri karena perasaan senasib sebagai satu bangsa yang bertanah air satu Indonesia,” jelas Hasto.
Atas dasar sejarah tersebutlah, tegas Hasto, peradaban yang membentuk Indonesia sebagai titik temu dan sintesa berbagai kebudayaan yang saling beralkulturasi dan menjadi Indonesia tersebut.
“Maka hasilnya kita rasakan bersama bagaimana Indonesia hadir sebagai bangsa toleran, tepo sliro dan terus mengedepankan semangat persaudaraan sebagai satu bangsa,” beber Hasto.
Ia pun menegaskan PDI Perjuangan sebagai Rumah Kebangsaan Indonesia Raya terus membumikan semangat kebangsaaan, kerakyatan dan persaudaraan satu keluarga besar Indonesia.
“Yang memiliki satu cita-cita luhur, masyarakat adil dan makmur untuk semua,” tandas Hasto.
Laporan: Muhammad Hafidh