KedaiPena.Com- Pilpres 2024 diharapkan dapat berjalan satu putaran dengan kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Pasalnya, apabila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran maka akan terbentur dengan bulan suci ramadhan yang akan berlangsung pada bulan Maret 2024.
Hal itu disampaikan Ketua DPD Golkar Jawa Timur M. Sarmuji jelang pencoblosan Pilpres 2024 yang berlangsung pada 14 Februari 2024. Sarmuji mengaku ingin masyarakat Indonesia dapat beribadah di bulan Ramadan dengan tenang.
“Puasa sebentar lagi, sebaiknya pilpres satu putaran. Kita sambut bulan Ramadan, semua umat muslim di Indonesia bisa fokus beribadah, silaturahmi lancar, sudah enggak ada lagi yang berdebat soal politik karena semua sudah clear,” ujarnya, Rabu,(31/1/2024).
Sarmuji menjelaskan ketika bulan Ramadan, umat muslim ingin beribadah puasa dengan khusyuk dan tenang tanpa ingar bingar politik di setiap saat. Hal ini, lanjut Sarmuji, akan sulit dilakukan apabila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
“Kalau dua putaran, waktu puasa masyarakat masih akan ghibah bahkan berdebat satu sama lain hingga tegang-tegangan karena calon yang didukung masih bertarung di pilpres,” jelasnya.
Sarmuji juga mengaku khawatir apabila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran akan menyebabkan munculnya situasi panas. Buruknya, kata dia, masyarakat bisa saling tidak menyapa lantaran perbedaan pilihan dalam kontestasi politik tersebut.
“Yang lebih saya khawatirkan juga, bulan Ramadan yang seharusnya warga guyub, warga saling berbagi kebaikan, justru nanti bisa berpotensi banyak yang panas bahkan tidak saling menyapa karena beda pilihan politik,” papar Wakil Ketua Komisi VI ini.
Sarmuji ingin pada momentum hari raya Idul Fitri nanti terjadi konsolidasi nasional pasca berlangsungnya Pemilu 2024. Sarmuji mengaku pentingnya manfaat berlangsung Pilpres 2024 satu putaran lantaran para masyarakat akan dapat bermaaf-maafan setelah terkotak-kotak karena pilihan politik.
“Puncaknya, ketika lebaran sebagai hari konsolidasi nasional, saling melebur kesalahan sebagai sesama manusia. Warga bermaaf-maafan setelah mungkin terkotak-kotak karena pilihan politik,” beber Sarmuji.
Laporan: Muhammad Lutfi