KedaiPena.com – Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Bumi (Aspermigas) mengungkapkan lelang lapangan khususnya gas bumi saat ini tidak terlalu menarik bagi para investor. Dilaporkan yang lalu hanya kurang dari 40 persen.
Ketua Komite Investasi Aspermigas, Moshe Rizal menyampaikan kondisi saat ini sangat jauh jika dibandingkan lelang lapangan pada tahun 1980-an.
“Kalau kita lihat, misal, laporan Merger and Acquisition Report, Indonesia tahun 80-an itu rasionya itu 100 persen. Apapun yang ditawarkan, selalu ada pembelinya,” kata Moshe, dalam salah satu acara, dikutip Jumat (23/8/2024).
Sementara data tahun 2022-2023 lalu, rasio ‘laku’-nya lapangan gas yang dilelang di Indonesia hanya kurang dari 40 persen.
“Ini menunjukkan bahwa trennya sudah berubah. Sekarang, saya bilang kalau kita melihat dari secara global, kalau kita ngomong investasi, apalagi investasi secara global, kita harus melihat kondisi global sekarang,” ucapnya.
Moshe mengungkapkan kondisi yang dialami Indonesia saat ini tak lepas dari kondisi global. Salah satunya adalah situasi geopolitik yang dinilai menimbulkan ketidakpastian.
Ditambah, beberapa perusahaan migas dunia juga mulai fokus pada program transisi energi dan mulai mendiversifikasi portofolio perusahaan.
“Banyak IOC-IOC yang sudah balik ke kandang. Jadi, ke negara-negaranya yang di sana itu resiko lebih kecil, dan juga mudah untuk mencari pendanaan. Di satu sisi juga mereka melihat potensi-potensi yang masih hijau. Hijau bukan green as sustainable, tapi hijau yang lebih mudah. Risiko lebih kecil, negaranya lebih mudah untuk negosiasi, dan lain sebagainya. Jadi, itu yang mereka lagi fokus ke sana,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa