KedaiPena.Com – Langkah Menteri BUMN Erick Thohir (ET) yang memangkas sejumlah jabatan direksi di PT Pertamina (Persero) adalah hal yang biasa saja. Bukan sesuatu yang membanggakan dan prestisius.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR Sartono Hutomo saat menanggapi tindakan Menteri BUMN Erick Thohir memangkas sejumlah direksi BUMN.
Menurut Sartono, Menteri BUMN Erick Thohir dari awal menjabat hingga sekarang belum menyentuh persoalan-persoalan substansial di Pertamina.
Misalnya, kata Sartono, ET belum pernah mengumumkan efek di balik gebrakan pemerintahan Jokowi beberapa tahun lalu yang membubarkan Petral.
Apakah, kata Sartono, ada efek positifnya dibalik pembubaran itu kepada Pertamina atau justru pembubaran itu hanya bersifat politis semata?
“Bagaimana kabarnya ya ISC (Integrated Supply Chain) pengganti Petral yang dibubarkan konon katanya dengan Petral bubar akan bisa menghemat Rp250 miliar per hari,” sindir Politikus Fraksi Demokrat itu kepada wartawan, Sabtu, (13/06/2020).
Sartono menambahkan, dengan demikian hitung-hitungan di atas kertasnya dibalik pembubaran Petral seperti demikian, itu artinya ada triliunan rupiah yang bisa dihemat Pertamina.
“Berarti Pertamina bisa hemat Rp1,7 Triliun berarti 1 bulan hemat Rp7 Triliun satu tahun hemat Rp84 Triliun kalau 5 tahun total hemat Rp420 Triliun. Tapi kok rasa-rasanya hitung-hitungan ini nyaris tak terdengar dan gak pernah diumumkan ke publik itu artinya berbanding terbalik dengan gembar-gembor di balik pembubaran Petral waktu dulu itu,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi