KedaiPena.Com – DPP Partai Hanura menilai silahturahmi yang dilakukan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Gelora Indonesia dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di istana negara beberapa waktu lalu tidak terkait reshuffle kabinet.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP Partai Hanura Hengki Irawan saat menanggapi pandangan banyak pihak bahwa kedatangan PAN dan Gelora ke istana berkaitan dengan reshuffle kabinet yang diwacanakan oleh Presiden Jokowi.
“Reshuffle itu tentu hak prerogratif Presiden Jokowi, kapan dan bagaimana semua kembali pada pertimbangan matang Presiden, tidak ada hubungannya dengan silaturahmi Gelora maupun PAN yang memperkenalkan personil dan struktur pengurusnya,” kata Hengki sapaanya saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Rabu, (22/7/2020).
Aktivis 98 ini menilai, silahturahmi Gelora dan PAN dalam rangka menghadap Presiden Jokowi merupakan hal wajar serta biasa dalam negara demokrasi.
“Silaturahmi sebagai tradisi Bangsa adalah bagian dari prinsip dasar pergaulan Rakyat Nusantara sejak dulu. Silaturahmi juga menjadi dasar dalam berpolitik. Silaturahmi menjadi nilai Sila ke 3 Persatuan Indonesia dan Sila 4 Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Jadi bagi pihak yang berpikir maju tentu saja itu adalah hal yang positif,” kata Hengki.
Namun demikian, kata Hengki, bagi pihak yang tujuannya mengganggu stabilitas politik tentu melihat silaturahmi Gelora dan PAN dengan sudut pandang yang lain atau negatif.
Kelompok yang dimaksud oleh Hengki ialah yang menghadap-hadapkan dasar negara pancasila dengan ideologi transnasional kanan negara khilafah atau kelompok penganut neoliberalisme.
“Diterjemahkan dalam perspektif yang sempit dan mengganggu psikologi rakyat serta memecah belah merah putih,” tandas Hengki.
Laporan: Muhammad Lutfi