KedaiPena.Com – Serangan terhadap Ulama Nahdlatul Ulama (NU), terutama KH Yahya Staquf membuat sejumlah politisi menjadi geram dan kesal. Berbeda dengan langkah kader Hanura yang malah berani membela KH Yahya Staquf.
Ketua Fraksi Partai Hanura DPR, Inas Nasrullah Zubir adalah salah satu yang membela. Kata dia, dari rekaman wawancara yang diterimanya, terbaca upaya Yahya untuk berdiplomasi tentang Islam di Indonesia sesuai ajaran Gus Dur.
Langkah-langkah diplomasi Yahya, kata Inas lagi, meniru cara Gus Dur yang memang sangat memahami bagaimana membangun perdamaian di Timur Tengah. Oleh karena itu tentu diplomasi yang dilakukan KH Yahya Cholil Staquf harus dihargai.
“Harus juga dilihat apakah kepergian Yahya tersebut resmi atau pribadi. Setahu saya ini bukan atas perintah Presiden Jokowi,” ujar dia di Jakarta, ditulis Kamis (14/6/2018).
Yang jelas, Ketua DPP Hanura ini memuji pidato KH Yahya cukup bagus dan mencoba membangun dialog.
Sementara itu, Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto menilai, kunjungan seorang KH Yahya yang merupakan Watimpres ke Israel telah membuka tabir, bahwa rezim saat ini telah memberikan dukungan kepada Israel.
Kedatangan Yahya Cholil Staquf ke Israel, lanjut Andiranto, telah melanggar janji-janji Jokowi sewaktu Pilpres 2014. Yakni, soal pembebasan Palestina terhadap Israel.
“Ini membuka tabir rezim Jokowi terhadap Palestina. Padahal tercantum di Nawa Cita janji kampnyenya,” ujar Andrianto.
Tak hanya itu, ia juga membandingkan, kedatangan Yahya Cholil Staquf dengan penolakan Timnas Argentina untuk bertanding dengan Israel.
“Argentina yang tidak pancasila menolak ke Israel. Ini Yahya Cholil yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan malah ke Israel. Biarlah rakyat menilai topeng sudah terbuka. Mana yang concern terhadap Palestina,” pungkas Andrianto.
Seperti diketahui, Yahya berbicara di Israel pada Minggu (10/6/2018) waktu setempat. Dia menjadi pembicara dalam diskusi yang moderatornya Direktur Forum Global AJC Rabi David Rosen. Acara itu dihadiri 2.400 orang.
Laporan: Muhammad Hafidh