KedaiPena.Com- Direktur Eksekutif Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad membeberkan beberapa penyebab dari adanya hampir 10 juta penduduk berusia 15-24 tahun Gen Z menganggur.
Tauhid begitu ia disapa menuturkan, bahwa penyebab dari masalah banyaknya Gen Z menganggur antara lain ialah kompetensi kerja tak sesuai hingga pertumbuhan ekonomi.
“Kompetensi pencari kerja tidak sesuai pasar kerja, Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil dari pertumbuhanan angkatan kerja, iklim investasi yang belum kondusif. Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi pencari kerja; serta terjadinya PHK 13,” kata Tauhid di Jakarta, Senin,(3/6/2024).
Tauhid menyarankan, pemerintah dapat melakukan sejumlah hal guna mengatasi masalah penyebab dari banyaknya Gen Z menganggur. Tauhid meminta, adanya investasi di sektor pertanian dan industri berbasi tenaga kerja.
“Harus ada investasi pada sektor Pertanian dan industri berbasis tenaga kerja,” jelas Tauhid.
Tak hanya itu, kata Tauhid, perlu adanya peningkatan kapasitas SDM via akses pendidikan dan pelatihan.
Selaras itu, lanjut Tauhid, perlunya peningkatan kapasitas mindset tentang future job pada lembaga pendidikan formal dan informal.
“Informasi pasar tenaga kerja lebih integrative dengan perbaikan kurikulumpendidikan secara mendasar. Serta peningkatan wirausaha (UMKM) dan digitalisasi,” pungkasnya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hampir 10 juta penduduk berusia 15-24 tahun atau biasa disebut generasi Z (Gen Z) menganggur atau Not Employment, Education, or Training (NEET).
NEET adalah penduduk usia muda dengan rentang usia 15-24 tahun yang sedang tidak sekolah, tidak bekerja atau tidak mengikuti pelatihan. Kondisi ini sering disebut sebagai pengangguran di usia muda karena tidak melakukan kegiatan apapun.
Secara rinci, dari 44,47 juta penduduk berusia 15-24 tahun pada Agustus 2023, sekitar 22,5 persen atau 9,89 juta masuk dalam kategori NEET. Meski masih tinggi tapi turun sebesar 0,97 persen dari periode Agustus 2022.
Laporan: Tim Kedai Pena