KedaiPena.com – Berbagai tanggapan disampaikan sejumlah tokoh dan akademisi yang turut hadir dalam konsolidasi mahasiswa di Cibubur sejak Selasa (10/5/2022) hingga Kamis besok (12/5/2022). Di antaranya pengamat politik Ubedilah Badrun, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan, hingga ahli hukum tata negara Bivitri Susanti.
Dalam kesempatan itu, Bivitri menyebut ada persoalan serius dalam tata kelola negara Indonesia. Antara lain, terkait penyusunan undang-undang yang mengabaikan aspirasi.
“Saya melihat cara mengelola negara ini sangat buruk, diliputi KKN, menyusun undang-undang saja terlihat sangat ugal-ugalan mengabaikan suara rakyat ” ujar Bivitri, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (11/5/2022).
Sementara, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan dalam pemaparanya mengatakan ekonomi Indonesia dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
Ia menyebut APBN Indonesia saat ini defisit hingga Rp1.000 triliun.
“APBN kita defisit Rp1.000 triliun, APBN naik menjadi sekitar Rp2.700 triliun pada tahun 2021 tetapi jumlah daerah miskin bertambah. Kenaikan APBN itu hanya dinikmati oligarki melalui insentif pajak, bisnis PCR dan lain-lain,” ujar Anthony.
Di kesempatan yang sama, pengamat politik Ubedilah Badrun menyebut reformasi telah dikhianati. Menurutnya, korupsi, kolusi, dan nepotisme saat ini kembali merajalela di berbagai aspek.
“Penguasa yang dikendalikan oligarki adalah fakta yang tidak bisa dibantah bahwa negara ini telah dikhianati, rakyat telah dikhianati, reformasi telah dikhianati,” kata Ubed.
Laporan: Hera Irawan