KedaiPena.com – Dalam acara Konferensi Pasar Modal Islam Brunei Darussalam (BICAM) 2024, Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (ME KNEKS) menyampaikan perkembangan ekonomi keuangan syariah di Indonesia, sekaligus memaparkan tentang keunikan ekosistem keuangan syariah di Indonesia.
Direktur Infrastruktur Ekosistem KNEKS, Sutan Emir Hidayat menyatakan perkembangan ekonomi keuangan syariah Indonesia masuk dalam kategori baik.
“Hal ini bisa dilhat dari peringkat Indonesia di tatanan global, dimana Indonesia paling rendah ada di posisi ke-tiga. Dan, kedepannya, diharapkan posisi Indonesia akan menjadi lebih baik lagi skornya,” kata Sutan Emir saat acara Brunei Islamic Capital Market (BICAM) Conference 2024 di Bandar Seri Begawan, dikutip Rabu (19/6/2024).
Ia juga menyampaikan terkait insentif inisiatif yang diterapkan pada Pasar Modal Syariah.
“Pasar modal syariah di Indonesia ini unik dan komprehensif, karena ada berbagai macam bentuk, ada sukuk, obligasi, reksadana, efek beragun syariah, selain saham,” ujarnya.
Sutan Emir menyampaikan dalam acara tersebut, 70 persen saham yang ada di Bursa Efek Indonesia sudah terkategori syariah, berdasarkan Fatwa MUI dan OJK.
“Keuangan syariah di Indonesia juga unik, karena di-drive oleh sukuk negara, bukan seperti di negara lain yang di-drive oleh perbankan syariah. Sehingga, market share pasar modal syariah yang sekitar 18 persen itu memberikan pangsa pasar keuangan itu hampir 11 persen. Sementara kalau perbankan syariah hanya sekitar 7,4 persen,” ujarnya lagi.
Ia juga menyampaikan kepada para peserta acara bahwa semua pengembangan syariah selalu mengkombinasikan antara keuangan sosial dengan keuangan komersial.
“”Saya juga berbicara tentang cash wakaf link sukuk, juga menyinggung tentang aspek sosial hadir di pasar modal, seperti wakaf saham, sebagai bentuk unik keuangan syariah di Indonesia,” pungkasnya.
Disampaikan, acara yang mengusung tema “Mobilising Islamic Capital Market for Sustainable Development”, berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh para pakar ternama dari lokal dan internasional yang akan membahas isu-isu dan tantangan terkait pengembangan pasar modal syariah khususnya pada Brunei Darussalam.
Konferensi ini hadir untuk mengeksplorasi strategi yang relevan dalam meningkatkan ketahanan, keberlanjutan, dan inklusivitas ekosistem pasar modal Islam dan membahas mengenai dampak pasar modal terhadap pertumbuhan ekonomi pada level International.
BICAM 2024 juga dimaksudkan untuk mempromosikan Brunei Darussalam sebagai tujuan potensial pusat keuangan Islam internasional, dengan menyoroti potensinya di sektor penting ini.
Laporan: Ranny Supusepa