KedaiPena.com – Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan mengatakan saat ini banyak negara yang mulai mengarah ke prinsip non-demokrasi (kediktatoran) dan sistem menuju ke less good governance.
“Kita menyaksikan bahwa terjadinya kondisi negara yang bergerak ke arah non-democracy, tetapi mau dibilang otoriter belum nampak, dan juga bergerak ke arah less good governance, tetapi dibilang corrupt juga belum. Namun, saat ini kita juga tak lagi berada di track democracy consolidation dan good governance. Ini terjadi di seluruh dunia,” kata Anies, dalam acara diskusi bertajuk ‘Indonesia and the World: 1 Jam Bersama Anies’ di Conference on Indonesian Foreign Policy 2023 (CIFP 2023)-FPIC Dino Patti Djalal di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/12/2023).
Ia menuturkan hampir 37 persen populasi di dunia saat ini berada dalam rezim otoriter. Bahkan, indeks 92 negara sekarang ada di posisi stagnan atau turun.
“Hampir 37 persen populasi dunia itu sekarang berada dalam rezim otoriter. Lalu indeks 92 negara stagnan atau turun. Itu enggak bagus,” ujarnya.
Anies juga mengomentari indeks persepsi korupsi Indonesia yang mengalami penurunan.
“Lalu indeks persepsi korupsi Indonesia jelas mengalami penurunan yang signifikan. Dari nomor 36 di 2016 sekarang menjadi 34. Which is not good,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Anies juga menyoroti minimnya praktik demokrasi baik dalam politik luar negeri dan politik dalam negeri Indonesia.
“Ini adalah contoh-contoh tantangan yang menurut kami penting untuk dibahas,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa