KedaiPena.Com – Perguruan tinggi dan segala civitas akademiknya harus belajar untuk lebih demokratis, tidak feodal.
Hal ini harus dilkukan karena kampus akan berhadapan dengan generasi yang tidak akan manut begitu saja.
Hal itu disampaikan Dewan Penasihat Asosiasi Penyelenggara Perguruan Tinggi Indonesia (APPERTI) Rizal Ramli di Jakarta, ditulis Minggu (7/1/2018).
Kata Rizal, mahasiswa yang lahir di era digital memiliki budaya yang sangat berbeda dengan generasi yang lebih lama.
Mahasiswa yang lahir di era digital ini memiliki akses terhadap informasi, jaringan yang lebih mendunia, bisa lebih update dari dosennya.
“Mereka terbiasa berdialog menggunakan sosial media tanpa memandang orang lebih senior atau junior,” ujar Rizal.
Selain itu, dia juga mengkritisi perguruan tinggi di Indonesia yang hanya terfokus pada formalitas seperti akreditasi atau sekadar mengejar angka sertifikasi dosen. Hal yang lebih utama, adalah membangun budaya akademik.
“Perguruan tinggi Indonesia tidak bisa instan serta merta masuk daftar perguruan tinggi yang diakui dunia (world class university) kalau budaya akademik tidak dibangun,†papar Rizal.
Laporan: Irfan Murpratomo