KedaiPena.Com – Para Gusdurian atau pendukung Gus Dur pasti tidak mendukung calon presiden petahana Joko Widodo alias Jokowi menjadi presiden lagi. Sebab, Presiden Widodo ingin menghapuskan ‘legacy’ kebangsaan yang dibangun oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Demikian dikatakan Juru Bicara Presiden Gus Dur, Adhie Massardi saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Senin (25/2/2019).
“Kalau ada Gus durian yang masih tersesat membela Jokowi, maka dipastikan orang tersebut merupakan Gusdurian KW 3,” kata Koordinator Perkumpulan Swing Voters itu.
Di antara ‘legacy’ Gus Dur yang ingin dihapus oleh Presiden Jokowi adalah rotasi pergantian Panglima TNI yang seharusnya sesuai matra.
“Faktanya dia (Presiden Widodo) ganti dari Moeldoko ke Gatot Nurmantyo yang sama-sama TNI AD. Dan itu merusak sistem karena tidak bisa dikembalikan lagi,” papar Adhie.
Kemudian, sambung Adhie, Presiden Widodo memberangus demokrasi, dengan kebebasan berpendapat dengan menggunakan UU ITE. Presiden Widodo juga tidak memiliki itikad merevisi UU ITE. Padahal UU pasal karet alias ‘haartzai artikelen’ seperti UU ITE ini sudah tidak dipakai di negara lain,
“Yang ketiga yang paling penting, Jokowi ingin menghidupkan kembali dwi fungsi militer. Sepak terjang Presiden Widodo membuat apa yang diperjuangkan Gusdur untuk bangsa ini, dan kami ada di dalamnya, menjadi sia-sia,” ia menyesalkan.
“Tidak akan ada lagi kepentingan orang mengenal Gusdur karena ‘legacy’ kebangsaannya sudah hilang,” kecewa Adhie.
Laporan: Ranny Supusepa