KedaiPena.Com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai usulan pemerintah terkait relaksasi penerapan PSBB harus dikaji secara matang dengan pertimbangan strategis.
“Pemerintah harus merujuk pada tujuan utamanya, yakni menjaga nyawa, keamanan dan kesejahteraan rakyat. Memang PSBB menjadikan ekonomi melambat, yang pada akhirnya berdampak pada sirkulasi keuangan dan pendapatan warga,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen kepada wartawan, Senin, (4/5/2020).
“Ini yang harus dikaji, bagaimana mengelola ketahanan pangan, pendapatan warga, sekaligus penanganan medis,” sambung Gus Nabil begitu ia disapa.
Gus Nabil menegaskan jikapun relaksasi PSBB diberlakukan, harus ada peraturan ketat terkait physical distancing, social distancing, serta pentingnya memakai masker.
“Jadi, warga harus diberitahu kita berada dalam kehidupan dengan pola baru, dengan mengutamakan kesehatan,” tegas Gus Nabil.
Tidak hanya itu, Gus Nabil juga meminta, agar pemerintah dapat menciptakan pola komunikasi yang sehat jika memang nantinya akan jadi menerapkan relaksasi untuk PSBB ini.
“Karena saat ini beredar teori konspirasi terkait Covid-19. Ada yang mengaitkan bahwa virus berasal dari Cina, Amerika Serikat dan bahkan Yahudi. Ini harus dihentikan, dan masyarakat jangan sampai terprovokasi. Kita perlu hidup dengan pola komunikasi yang sehat,” tandas Gus Nabil.
Untuk diketahui, dalam siaran langsung di akun Instagram-nya, Sabtu (2/5/2020), Mahfud menyebut Pemerintah tengah memikirkan relaksasi PSBB. Semangatya, mencegah pelambatan ekonomi masyarakat.
Mahfud menyebut itu tidak berarti melanggar protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Terlebih, ujarnya, ada perbedaan pemberlakuan PSBB di berbagai wilayah.
Laporan: Muhammad Hafidh