KedaiPena.Com- Dalam acara Tasyakuran dan Pembaiatan Anggota Baru Angkatan Ke-6 yang digelar pada Sabtu malam hingga Ahad pagi (30 November – 1 Desember 2024) di Pondok Pesantren Walisongo, Pagar Nusa Musi Rawas mencatat sejarah baru.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin,(2/12/2024), Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil), menginisiasi pembangunan padepokan dan sekretariat sebagai pusat pembinaan organisasi.
Seruan Gus Nabil untuk bergotong royong memulai pembangunan disambut luar biasa oleh KH Usman Syafei, Ketua PCNU Musi Rawas, yang langsung menghibahkan tanah pribadinya seluas 2.500 meter persegi untuk padepokan tersebut.
Acara ini juga diisi dengan prosesi khataman, pembaiatan 300 anggota baru, ijazahan spiritual, dan pertandingan pencak dor. Total anggota Pagar Nusa Musi Rawas kini mencapai 2.500 pendekar dari 6 angkatan sejak dirintis pada 2019, menjadikannya salah satu cabang Pagar Nusa yang tumbuh paling pesat di Sumatera Selatan.
Acara dimulai tepat tengah malam dengan agenda khataman dan tasyakuran yang dipimpin oleh Gus Nabil. Dalam sambutannya, Gus Nabil menekankan pentingnya kemandirian dan gotong royong dalam membangun organisasi.
Untuk memulai pembangunan padepokan, Gus Nabil mengajak seluruh kader berdonasi dua sak semen per bulan selama tiga bulan.
“Urusan tanah, insya Allah kita akan mudah mendapatkannya. Karena niat kita adalah berjuang di jalan Allah. Dengan gotong royong, kita akan wujudkan padepokan ini sebagai pusat perjuangan,” ujar Gus Nabil, seraya memberikan donasi awal berupa 500 sak semen untuk memulai pembangunan .
Keesokan harinya, Ahad pagi (1/12/2024), acara dilanjutkan dengan ijazahan oleh KH Badrul Huda Zainal Abidin (Gus Bidin). Dalam pesannya, Gus Bidin menekankan pentingnya menjaga niat lurus dan kedisiplinan sebagai pendekar sejati.
Acara ditutup dengan pertandingan Pencak Dor yang dipimpin oleh K. Abdul Lathif (Mbah Lathif) dan atlet nasional Johny Hunter, menampilkan keindahan dan kekuatan seni bela diri pencak silat tradisional yang memukau seluruh peserta.
Di akhir acara, Ketua PCNU Musi Rawas, KH Usman Syafei, memberikan kejutan dengan menghibahkan tanah pribadi seluas 2.500 meter persegi untuk pembangunan padepokan.
“Ini adalah wujud dukungan kami untuk Pagar Nusa. Semoga padepokan ini menjadi tempat lahirnya pendekar-pendekar tangguh yang menjaga agama, bangsa, dan budaya,” ujar KH Usman.
Beliau juga berjanji untuk mencarikan tambahan lahan guna mendukung kebutuhan pengembangan organisasi Pagar Nusa di Musi Rawas. Dukungan ini memperlihatkan sinergi kuat antara Pagar Nusa dan Nahdlatul Ulama sebagai kekuatan bersama dalam membangun generasi muda yang berkarakter.
Sejak dirintis pada 2019, Pagar Nusa Musi Rawas telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Dengan tambahan 300 anggota baru dalam angkatan ke-6 ini, total anggota kini mencapai 2.500 orang. Ketua PC Pagar Nusa Musi Rawas, Suyono, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, terutama dari Ketua Umum dan PCNU Musi Rawas.
“Padepokan ini akan menjadi simbol perjuangan bersama. Dengan semangat gotong royong dan dukungan dari seluruh kader, kami yakin Pagar Nusa Musi Rawas akan terus berkembang menjadi organisasi yang lebih mandiri dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujar Suyono.
Ajakan Gus Nabil untuk bergotong royong direspons positif oleh seluruh kader. Komitmen berdonasi semen selama tiga bulan menjadi langkah awal menuju pembangunan padepokan. “Setiap sak semen yang kita berikan adalah bagian dari pondasi perjuangan kita. Ini adalah rumah besar untuk generasi penerus Pagar Nusa,” ujar salah satu anggota baru.
Acara ini menegaskan bahwa Pagar Nusa bukan hanya organisasi bela diri, tetapi juga simbol kebersamaan dan komitmen dalam membangun masa depan bangsa.
Dengan inisiasi pembangunan padepokan, dukungan hibah tanah, dan semangat gotong royong, Pagar Nusa Musi Rawas telah menunjukkan bahwa mereka siap melangkah lebih jauh sebagai penjaga tradisi, moralitas, dan karakter bangsa.