KedaiPena.Com- Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait sejumlah informasi penting soal penyelenggaraan kegiatan G20 di tengah berkecamuknya ketegangan dunia sebagai akibat perang di Ukraina, mendapat acungan jempol.
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menuturkan, ada tiga hal yang patut diapresiasi dari langkah dan sikap Jokowi tersebut.
“Pertama, apresiasi perlu diberikan kepada Presiden Jokowi yang telah melakukan pembicaraan ke sejumlah kepala pemerintahan dan kepala negara, termasuk Rusia dan Ukraina, agar perang segera dihentikan di Ukraina,” kata Hikmahanto, dalam keterangannya, Sabtu (30/4/2022).
Hikmahanto menilai, harapan Jokowi yang mengimbau agar perbedaan antar negara bisa diselesaikan secara damai, sudah sesuai dengan amanat yang termaktub dalam Pasal 2 ayat 3 Piagam PBB.
Hal lain yang patut juga diapresias ialah penolakan Jokowi dengan tegas atas permintaan bantuan berupa senjata dari Presiden Zelensky.
“Presiden dengan tepat melakukan penolakan permintaan atas dasar Konstitusi dan prinsip politik luar negeri bebas aktif. Preambul UUD 1945 menyebutkan salah satu alasan dibentuknya pemerintah adalah untuk ikut dalam ketertiban dunia,” ujar Hikmahanto yang juga merupakan Rektor Universitas Jenderal A Yani itu.
Sikap Indonesia untuk tidak membantu persenjataan jelas berbeda dengan Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya yang justru terus mensuplai persenjataan.
“Pemberian bantuan senjata ke Ukraina justru memperburuk situasi, bahkan perang justru bereskalasi,” kata dia.
Dia menambahkan, bahwa saat ini perang sudah bergeser, bukan lagi antara Rusia dengan Ukraina, melainkan antara Rusia dengan Amerika Serikat dan sekutunya.
“Sayangnya Ukraina hanya dijadikan medan perang tanpa memperhatikan sisi kemanusiaan rakyat Ukraina,” kata Hikmahanto.
Hal ketiga yang patut diapresiasi adalah karena Jokowi telah mengundang Presiden Zelensky ke pertemuan KTT G20. Sebagai Presiden G20.
Layaknya Presiden G20 sebelumnya, Indonesia memiliki diskresi untuk mengundang siapapun yang dianggap penting bagi pertemuan KTT G20.
Sebagaimana tahun kemarin, Italia mengundang Singapura yang bukan anggota G20 untuk hadir.
Undangan Jokowi terhadap Zelensky ini dilakukan dalam rangka memastikan agar Amerika Serikat dan sekutunya untuk hadir di KTT bulan November nanti.
“Bagi Indonesia kehadiran dari kepala pemerintahan dan kepala negara dalam KTT sangat penting karena pada forum tersebut akan diambil keputusan yang akan mempengaruhi perekonomian dunia dan lingkungan hidup,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh