KedaiPena.Com – Dengan memahami dan mengaplikasikan konsep aura religiusitas, perusahaan dapat lebih efektif dalam berinteraksi dengan konsumen yang nilai-nilai keagamaan atau spiritualnya kuat. Dengan mengaplikasikan hal tersebut, dapat membangun hubungan yang lebih mendalam dan bermakna dengan pasar sasaran mereka.
Demikian penjelasan Prof. Dr. Sri Wahyuni, SE, MSi, Guru Besar baru Perbanas Institute yang mendalami Ilmu Pemasaran dan Inovasi Produk, setelah menerima Surat Keputusan Guru Besar di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Lebih lanjut dikatakan Prof Yuni, bahwa dalam ilmu pemasaran, konsep aura religiusitas merujuk pada bagaimana elemen-elemen spiritual dan keagamaan dapat mempengaruhi perilaku konsumen dan strategi pemasaran dalam jangka panjang.
“Aspek penting dari konsep ini adalah, pertama, konsumen dengan keyakinan agama yang kuat mungkin lebih cenderung memilih produk atau layanan yang sejalan dengan nilai-nilai keagamaan mereka,” kata Prof Yuni dalam siaran pers yang diterima Kedai Pena, Selasa (2/7/2024).
Misalnya, produk halal bagi umat Muslim, atau produk yang diproduksi secara etis bagi mereka yang memiliki kepekaan spiritual.
Kedua, perusahaan dapat menggunakan simbol-simbol religius atau narasi yang berkaitan dengan spiritualitas dalam branding mereka untuk menarik segmen pasar tertentu. Ini bisa berupa penggunaan ikonografi, kutipan, atau kisah yang berhubungan dengan keyakinan tertentu.
Ketiga, aura religiusitas juga dapat diterapkan dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang mendalam dan bermakna.
Misalnya, perusahaan mungkin menawarkan lingkungan yang mendukung praktik keagamaan, seperti ruang sholat di pusat perbelanjaan atau hotel.
“Keempat, pemasar dapat menggunakan segmentasi berdasarkan afiliasi religius untuk menargetkan kelompok konsumen tertentu. Ini termasuk memahami kebutuhan dan preferensi spesifik dari segmen ini dan menyesuaikan strategi pemasaran,” jelas Prof Yuni.
Kelima, perusahaan yang memperhatikan aspek religiusitas dalam pemasaran mereka sering kali juga menunjukkan komitmen terhadap etika dan tanggung jawab sosial. Ini dapat menciptakan citra positif dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Keenam, pengembangan produk atau jasa yang khusus untuk keperluan religius, seperti pakaian religius, buku-buku spiritual, atau layanan ziarah, menunjukkan bagaimana religiusitas dapat menjadi fokus utama dalam strategi pemasaran.
“Ketujuh, perusahaan dapat mensponsori atau mengadakan acara yang berhubungan dengan keagamaan, seperti festival, seminar, atau kegiatan amal yang berkaitan dengan keyakinan tertentu. Ini membantu dalam membangun koneksi emosional dengan komunitas yang lebih luas,” tandas Prof Yuni.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Sekolah Pascasarjana, Prof. Dr. Steph Subanidja, SE, MBA, mengatakan, kehadiran guru besar baru di Sekolah Pascasarjana Perbanas Institute merupakan angin segar bagi perkembangan ilmu pemasaran berbasis religiusitas di kampus ini.
“Prof. Dr. Sri Wahyuni, SE, MSi, seorang akademisi dengan segudang prestasi dan pengalaman, resmi bergabung dengan fakultas dan siap memberikan kontribusi besar dalam bidang pendidikan dan penelitian, terutama berkenaan dengan konsep religiusitas di ranah ilmu pemasaran,” papar Prof Steph.
Lebih lanjut, disampaikan Prof Steph Subanidja, dengan latar belakang akademis yang kuat dan pengalaman yang luas, Prof. Dr. Sri Wahyuni, SE, MSi, diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di bidang pemasaran berbasis religiusitas.
“Beliau dikenal sebagai pengajar yang berdedikasi dan inovatif, selalu berusaha menghadirkan materi yang relevan dan up-to-date bagi para mahasiswanya,” kata dia.
Metode pengajaran yang interaktif dan berbasis penelitian akan sangat membantu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep pemasaran secara mendalam dan aplikatif.
Selain mengajar, Guru Besar ini juga memiliki reputasi yang cemerlang dalam penelitian. Beliau telah menerbitkan banyak artikel di jurnal internasional bereputasi, yang mencakup berbagai topik seperti inovasi pemasaran, perilaku konsumen, dan digital marketing.
“Kehadiran beliau diharapkan dapat mendorong lebih banyak penelitian berkualitas di fakultas ini, serta membuka peluang kolaborasi dengan peneliti lain baik di dalam maupun luar negeri,” sambungnya.
Salah satu dampak positif dari kehadiran Prof. Dr. Sri Wahyuni, adalah pengembangan kurikulum yang lebih modern dan relevan dengan kebutuhan industri.
“Beliau berencana untuk mengintegrasikan lebih banyak studi kasus aktual dan teknologi terbaru dalam pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat memperoleh wawasan yang lebih praktis dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” Steph melanjutkan.
Pengalaman Profesor baru ini dalam bekerja sama dengan berbagai perusahaan ternama juga menjadi aset berharga bagi fakultas.
“Prof. Dr. Sri Wahyuni memiliki jaringan yang luas di industri, yang dapat dimanfaatkan untuk menjalin kerja sama strategis, seperti program magang, proyek penelitian bersama, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa,” ujarnya lagi.
Seluruh civitas akademika Perbanas Institute menyambut dengan antusias kehadiran Prof. Dr. Sri Wahyuni, SE, MSi.
“Kami berharap beliau dapat membawa semangat baru dan perubahan positif dalam pengembangan ilmu pemasaran di kampus ini. Dukungan penuh dari semua pihak akan sangat membantu beliau dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan kehadiran guru besar ini, kami semakin optimis bahwa Sekolah Pascasarjana Perbanas Institute akan semakin maju dan menjadi pusat unggulan dalam bidang pemasaran berbasis religiusitas yang berkelanjutan,” ujar Dekan Sekolah Pascasarjana Perbanas Institute.
Laporan: Ricki Sismawan