KedaiPena.com – Melonjaknya harga gula hingga menyentuh kisaran Rp18 ribu per kilo, dinyatakan merupakan suatu konsekuensi atas tidak fokusnya seluruh pihak terkait dalam melakukan pembenahan sektor penanaman tebu, produksi hingga perdagangan gula.
Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi Demokrat, Suhardi Duka menyatakan perlu ada pembenahan dari hulu ke hilir terkait masalah gula.
“Produksi gula Indonesia rendah, sehingga dilakukan lah impor. Itu menyebabkan potensi harga naik seperti saat ini. Sehingga perlu ada pembenahan mulai dari sisi produksi hingga regulasi,” kata Suhardi, Jumat (26/4/2024).
Ia juga menegaskan pemerintah harus mengevaluasi kebijakannya, untuk memastikan adanya penambahan lahan untuk penanaman tebu.
“Harus ada penambahan lahan baru untuk menanam tebu, kalau tidak ya susah. Selain itu, harus ada peremajaan pabrik gula juga. Karena pabrik yang ada sekarang, itu dari zaman Belanda, sudah tidak efisien,” ucapnya.
Suhardi juga mendorong adanya skema kredit untuk pembuatan pabrik baru, agar petani bisa termotivasi untuk menanam tebu secara mandiri.
“Petani kan pasti memilih tanaman yang produktif. Kalau yang mereka lihat itu yang produktif adalah sawit atau padi, ya mereka akan memilih menanam sawit atau padi,” ucapnya lagi.
Ia juga mendorong pemerintah untuk melakukan pengawasan pada para pedagang untuk tidak menimbun gula dan hanya akan menjual di saat harga tinggi.
“Jadi pembenahan tidak hanya teknis, tapi juga pengawasan. Masalah utamanya kan Bulog selama ini tidak bisa menjadi penyangga, karena Bulog tidak memiliki pembiayaan baik untuk meningkatkan gudang penyimpanan stok. Akibatnya, Bulog hanya menjadi pengimpor saja. Padahal Bulog itu kan harusnya jadi penyangga seluruh produk pertanian Indonesia,” kata Suhardi.
Ia menyatakan akan membicarakan hal ini dengan Menteri Pertanian terkait produksi dan Menteri lainnya yang terkait untuk harga.
“Sejauh ini, belum terlihat konsentrasi Kementan pada sektor gula ini. Kita pasti panggil Mentan untuk mengevaluasi tentang tanaman gula ini. Kita akan minta untuk menghitung luasan lahan, alokasi anggaran kredit, untuk kita dorong agar ada kesetimbangan,” ujarnya.
Suhardi menyampaikan akan mencoba untuk melakukan rapat gabungan, sehingga bisa ditemukan solusi mulai dari penanaman hingga perdagangan gula.
“Akan ada roadmap untuk gula, suatu kegiatan terpadu dan terkolaborasi dengan baik,” pungkas politisi Demokrat ini.
Laporan: Ranny Supusepa