KAMI buruh Sumut sangat kecewa atas telah di tetapkannya UMP Sumut hanya Naik 8,25% saja.Â
Hal ini membuktikan Tengku Ery selaku Gubsu juga pro terhadap upah murah. Padahal kita berharap Gubsu yang baru pertama kali meneken UMP Sumut ini dapat memberikan harapan kepada buruh sumut karena dalam kurun waktu 5 tahun terakhir upah buruh Sumut sudah sangat tertinggal jauh dari daerah lain.Â
Bukan hanya itu hal ini juga membuat daya beli buruh rendah di Sumut, tidak jarang para buruh selain bekerja di pabrik pulang kerja harus mencari nafkah tambahan di luar pabrik untuk mencukupi kebutuhan buruh dan keluarganya.
Harusnya Gubsu peka akan hal ini, Seharusnya Gubsu tak mesti mengikuti PP 78 tahun 2015 dalam menetapkan UMP.
Selain proses PP78 di tentang seluruh buruh di Indonesia, PP tersebut juga melanggar UU No 13 Tahun 2003 tentang tata cara penghitungan upah layak yang berdasarkan hitungan kebutuhan hidup layak para pekerja.Â
PP ini juga menghilangkan pungsi dewan pengupahan yang meliputi unsur buruh, pengusaha dan pemerintah.
Menyikapi hal tersebut, maka kami besok, Senin (31/10) akan melakukan aksi masif dan bertahan sampai malam di kantor Gubsu.Â
Meminta Gubsu agar merivisi UMP yang hanya 8,25 %, kita meminta agar UMP di naikan 650 ribu atau minimal 25%.Â
Sepanjang Gubernur berani menetapkan kenaikan upah diatas PP78 hal ini tidaklah melanggar aturan, karena kenaikan upah di atas Aturan yang sudah di tetapkan itu lebih baik asal jangan di bawah aturan, itu yang melanggar.
Gubsu harusnya berkaca pada Gubernur Aceh yang tanpa di demo para buruhnya berani meneken UMP Aceh sebesar 20%.Â
Jika Gubsu tidak merevisi upah murahan tersebut maka kami akan galang aksi lebih besar lagi di sumut pada awal november 2016 dan kami akan lumpuhkan industri di Sumu.
Kami tidak main main, seluruh elemen buruh di sumut akan bergerak melawan upah murah gubsu ini.‎
Seharusnya Gubsu tidak mesti langsung menandatangani UMP pada bulan oktober ini, sementara batas waktunya saja November, ada apa ini?.Â
Apakah menghindari aksi buruh Sumut yang akan di gelar besok, sehingga ada alasan Gubsu sudah terlanjur di tetapkan. Sangat di sayangkan Tengku Ery cari sensasi akan tetapi sensasi yang buat kondisi buruh di Sumut makin terpuruk saja.
Dan terakhir saya bilang buat Tengku Ery, anda adalah bapak upah murah di Sumut, kami akan kampanyekan anda dalam aksi-aksi buruh di Sumut sebagai bapak upah murah dan tak berhati nurani pada buruh.‎
Oleh Willy Agus Utomo, Koordinator ABB SU, Ketua FSPMI Sumut