KedaiPena.Com – Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi mengharapkan para pemangku kepentingan pengembangan Kaldera Toba membuat rencana aksi, serta bertindak tegas terhadap segala sesuatu yang menghambat pengembangan Geopark Kaldera Toba menjadi Unesco Global Geopark.
Demikian dikatakan Erry dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kemajuan Pengembangan Geopark Nasional Kaldera Toba secara resmi dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara, di Hotel Santika Dyandra Medan, Selasa (26/7).
Menurut Erry, tindakan tegas itu misalnya bagi kapal-kapal yang tidak memenuhi standar berlayar agar tidak lagi diberkan ijin. Begitu juga bagi bangunan-bangunan yang terlihat tidak rapi dan cukup membahayakan yang dibangun disekitar jurang.
“Perlu ada tindakan tegas bagi yang berwenang untuk tidak menerbitkan bangunan-bangunan yang tidak memenuhi standar,” pungkas Erry.
Erry mengatakan, pemerintah Indonesia telah mengusulkan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota Global Geopark Network sejak November 2013 yang dikenal dengan istilah Unesco Global Geopark. Namun dalam konferensi UGG di San In Kaigan Jepang di Bulan September 2015 belum berhasil diterima sebagai anggota Geopark Global. Karena dianggap belum matang sebagai geopark.
Padahal, lanjut Erry, untuk mengoptimalkan pengelolaan Geopark Kaldera Toba, pemerintah Sumatera Utara telah mengeluarkan peraturan Gubernur Nomor 34 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba yang ditindaklanjuti dengan pembentukan Badan Pelaksana Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) yang dilantik pada tanggal 1 Pebruari 2016.
“Kedepannya diharapkan tidak ada kata gagal lagi Geopark Kaldera Toba menjadi anggota Unesco Global Geopark,” katanya.
Gubsu mengatakan Danau Toba telah dipilih menjadi salah satu dari 10 destinasi prioritas pariwisata nasional. Dimana dari sektor kepariwisataan, diharapkan dapat mendongkrak pendapatan Negara.
“Berkaitan dengan itu Presiden Joko Widodo menargetkan 20 Juta Wisatawan mancanegara hingga tahun 2019,” sebut Erry.
Tahun ini lanjut Gubsu pemerintah Indonesia telah membentuk tim percepatan geopark nasional di Indonesia melalui leading sector kementerian pariwisata. Di dunia terdapat 120 geopark yang tersebar di 33 negara masuk dalam GGN (Geopark Global Network).
“Di Indonesia baru ada dua, yaitu Geopark Kaldera Batur di Bali Tahun 2012 dan Geopark Pegunungan Sewu, Jawa Tengah. Sedangkan geopark Nasional ada 5, yaitu Geopark Nasional, Rinjani, Cileutuh, Merangin dan Raja Ampat,†sebutnya.
Sementara itu, staf ahli Menteri Bidang Tata ruang dan Lingkungan Hidup Kementerian ESDM Yunus Subrata mengharapkan Rakor tersebut dapat memberikan masukan positif bagi percepatan pengembangan geopark Toba. Sehingga, rekomendasi UNESCO agar Kaldera Toba dapat diangkat menjadi Unesco Global Geopark dapat ditindaklanjuti.
“Diharapkan kawasan Geopark Nasional Kaldera Toba menjadi kawasan yang menerapkan konsep geopark dan memberikan dampak positif dan manfaat bagi seluruh pihak yang ada di kawasan tersebut khususnya kepada masyarakat dalam konteks meningkatkan kesejahteraan hidup di kawasan itu,” katanya.
(Dom)