KedaiPena.Com- Langkah Gubernur Lampung Arinal Djunadi yang bertepuk tangan saat momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pemerintah pusat akan mengambil alih perbaikan jalan yang sudah bertahun-tahun rusak tak boleh dimaknai sebagai sikap gembira.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Yanuar Prihatin berharap, Arinal dapat semangat ke depan untuk melakukan perbaikan sehingga tidak lepas dari tanggung jawab pasca langkah pemerintah pusat yang mengambil alih perbaikan jalan di provinsi Lampung.
“Ujungnya adalah sinkronisasi ulang seluruh proses pembangunan jalan di Lampung agar ada progres nyata yang dirasakan masyarakat. Tepuk tangan Gubernur Lampung ini jangan sampai bermakna kegembiraan karena lepas tanggung jawab, bukan kegembiraan untuk semangat perbaikan ke depan,” ucapnya, Senin,(8/5/2023).
Ia memandang, keputusan pemerintah pusat yang akan mengambil alih perbaikan jalan yang sudah bertahun-tahun rusak tak boleh dimaknai sebagai sikap gembira dapat dimaknai sebagai sebuah warning.
“Bahwa perbaikan beberapa ruas jalan di Lampung diambil pemerintah pusat. Hanya saja, jangan lupa, di balik ucapan Jokowi ini, ada pesan yang menusuk. Bagi Pemda Provinsi Lampung, ini semacam warning bahwa pemda Lampung tidak cukup mampu menyelesaikan soal infrastruktur yang satu ini. Jadi ke depannya agar segenap jajaran pemda setempat lebih peduli dan sungguh-sungguh untuk perbaikan infrastruktur setempat, khususnya jalan,” kata Yanuar.
Politisi Fraksi PKB ini mengatakan Jokowi juga menyampaikan pesan tersirat kepada pemerintah pusat terkait pengawasan infrastruktur.
Untuk itu, dia meminta pemerintah pusat untuk juga tidak lupa melakukan pengawasan pembangunan di daerah-daerah.
“Dan bagi pemerintah pusat, ucapan Jokowi ini sebenarnya juga mengingatkan agar pengawasan dan pengendalian infrastruktur di daerah harus lebih kuat. Kasus Lampung ini menyiratkan bahwa pengawasan pusat lemah. Harus diperbaiki,” tandasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena