KedaiPena.com – Walaupun laporan keuangan hingga 31 Desember 2021, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mencatatkan pendapatan bersih Rp4,53 triliun atau naik 36,3 persen tapi kenaikan tajam beban-beban perseroan mencatatkan posisi bottom line GOTO rugi, yaitu Rp21,39 triliun per 2021 meningkat sebesar 50,54 persen dibandingkan dengan rugi bersih Rp14,2 triliun pada 2020.
Pengamat Ekonomi Anthony Budiawan menyatakan kerugian GoTo ini masih terus berlanjut.
“Per Q1 tahun 2022, sudah tercatat rugi mencapai Rp6,47 triliun. Sehingga akumulasi kerugian menjadi Rp85,6 triliun per 31 Maret 2022. Bisa mencapai Rp100 triliun per akhir tahun ini. Silahkan investor di bursa saling kanibal untuk mendapatkan capital gain,” kata Anthony, Selasa (31/5/2022).
Ia menyatakan saat pandemi usai dan masyarakat bebas beraktivitas seperti biasa, bisnis GoTo bisa terancam turun.
“Artinya GoTo harus menawarkan promosi terus menerus yang akan membuat kerugian semakin besar,” ucapnya.
Seperti diketahui, paska merger aset GoTo memang meningkat signifikan, yaitu dari Rp30,1 triliun pada 30 Desember 2020 menjadi Rp155,13 triliun pada akhir 2021. Tapi liabilitas persero juga meningkat, dari Rp9,3 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp16,11 triliun pada akhir 2021.
Laporan: Ranny Supusepa