KedaiPena.Com – Dalam politik itu tidak ada kawan atau lawan sejati. Politik itu dinamis.Â
Demikian disampaikan Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas ketika ditanya mesranya lagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Partai Golkar.
‎
Ahok sebelumnya menjadi anggota DPR RI pada periode 2009-2014 melalui Partai Golkar. Kemudian politisi asal Belitong itu meninggalkan Partai Golkar dan masuk Partai Gerindra demi ambisi melaju pada Pilkada DKI 2012.‎
“Artinya Golkar ditinggalkan setelah berhasil digunakan Ahok untuk kepentingan pribadinya. Kalau dalam pertandingan bola sudah 1-0,†ucapnya.‎
Selanjutnya, setelah berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta menggunakan Partai Gerindra, Ahok meninggalkan Gerindra dan kembali menggunakan Golkar untuk mempertahankan posisinya sebagai incumbent.
Yang menjadi pertanyaan publik saat ini adalah, apakah Ahok akan mempecundangi kembali Partai Golkar atau Partai Golkar yang akan mempecundangi Ahok.‎
“Kalau benar skenario awal, Ahok menang 2-0. Tapi, kalau Partai Golkar mendadak putar haluan dan tidak mendukung Ahok pada Pilgub DKI 2017, maka skor akan berubah 1-1. Karena Ahok gagal menjadi cagub,†tutupnya.
(Prw/Oddy)‎
‎