KedaiPena.Com – Partai Golkar diyakini mampu menghadapi persepsi negatif rakyat soal kader yang terjerat kasus korupsi. Pasalnya, partai Golkar sudah terbiasa menghadapi persoalan kader yang terjerat korupsi.
Demikian disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin saat menanggapi dampak yang diterima Partai Golkar pasca adanya 4 kader terjerat kasus korupsi dalam waktu yang berdekatan.
“Soal korupsi memang berdampak pada persepsi negatif rakyat pada Golkar. Namun Golkar sudah biasa dalam menghadapinya,” kata Ujang, Sabtu, (23/10/2021).
Direktur Indonesia Political Review (IPR) mengingatkan, jika menjelang Pemilu 2014 ada kader Golkar yang di tangkap KPK karena Kasus Al-Qur’an. Bahkan, pemberitaan ketika itu menyudutkan Golkar.
“Golkar masih jadi partai papan atas,” ungkap Ujang.
Ujang melanjutkan, pada periode sebelumnya Ketum dan Sekjen Partai Golkar yakni Setya Novanto serta Idrus Marham juga terjerat kasus korupsi.
“Di Pemilu 2019 yang lalu juga sama, menjelang Pemilu 2019, Ketum Golkar yang juga Ketua DPR RI di tangkap KPK. Tapi Golkar masih menjadi peraih kursi kedua terbanyak di DPR RI setelah PDIP,” ujar Ujang.
Dengan demikian, tegas Ujang, jika saat ini ada beberapa tokoh Golkar yang ditangkap KPK dan Kejaksaan itu merupakan hal yang tak aneh.
“Soal citra memang bisa saja tercoreng. Dan soal elektabilitas Golkar kita lihat saja ke depan. Bisa naik dan bisa juga turun. Tapi, Golkar itu sudah imun terhadap persoalan korupsi,” tandas Ujang.
Laporan: Sulistyawan