KedaiPena.com – Partai Golkar dinilai memiliki modal untuk melakukan negosiasi mendapatkan posisi calon wakil presiden jika bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategi, Agung Baskoro berpandangan, Partai Golkar bisa menggunakan persentase perolehan suara dan jumlah kursi mereka di Dewan Perwakilan Rakyat [DPR] sebagai daya tawar untuk bergabung di KKIR.
“Dari sisi suara atau kursi, Golkar lebih unggul ketimbang PKB dalam pertimbangan pendamping bagi Prabowo Subianto,” kata Agung, ditulis Selasa (16/5/2023).
Dalam Pemilu 2019, perolehan suara Golkar sangat signifikan dibanding PKB. Perolehan suara Golkar mencapai 17,23 juta atau 12,31 persen. Dengan perolehan suara sebesar itu, Golkar memiliki 85 kursi di DPR. Sementara perolehan suara PKB mencapai 13,57 juta suara atau 9,69 persen suara, dan mendapatkan 58 kursi di DPR.
“Tetap, keputusan akhir ada di tangan Prabowo,” ucap Agung.
Agung menyatakan peluang besar Golkar untuk merapat di KKIR dengan menyodorkan sang Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden, hanya bisa terhambat oleh PKB tentu tidak akan mau begitu saja menyerahkan posisi bakal cawapres, karena PKB sebelumnya telah merintis membangun KKIR bersama Gerindra.
“Pilihan menjadi cawapres Prabowo menjadi pilihan rasional untuk segera dieksekusi. Walaupun PKB dan Cak Imin akan dihadapkan pada pilihan untuk menerima atau tidak Airlangga sebagai Cawapres Prabowo,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa