KedaiPena.Com – Sekjen Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, Ust. Edy Mulyadi melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Bareskrim Polri, Kamis (21/11/2019).
GNPF-Ulama melaporkan Sukmawati karena diduga telah melakukan penodaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah acara, Sukmawati sengaja membandingkan Ir. Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW.
“Saya mewakili GNPF Ulama melaporkan Sukmawati ke polisi karena dia telah berkali-kali diduga melakukan penodaan agama Islam,” kata Edy.
“Apalagi MUI secara resmi telah menyatakan bahwa ucapan Sukmawati menyakiti hati ummat Islam. Lagi pula, laporan serupa juga sudah didahului banyak pihak, baik individu maupun organisasi,” papar dia.
Menurutnya, seharusnya Sukmawati tidak membandingkan Bung Karno dengan Nabi Muhammad SAW. Karena Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang masuk (Allah jaga dari tindak kesalahan).
Keistimewaan ini hanya dimiliki para Nabi. Sementara Soekarno hanya manusia biasa yang tidak layak dibandingkan dengan Nabi Muhammad SAW.
Dalam pelaporan ke polisi, Edy didampingi sejumlah pengacara dari Tim Bantuan Hukum GNPF-Ulama. Mereka antara lain Aziz Yanuar P SH MH MM, Reynaldi Syahputra SH, Hujjatul Baihaqqi SH, Dwi Heriadi SH, Irfan Ardiansyah, SH, dan Rinaldi SH.
Edy mengaku yakin polisi akan bersikap profesional dan adil menyikapi dugaan penodaan agama yang dilakukan Sukmawati tersebut. Tidak seperti kasus dugaan penodaan agama oleh Sukmawati yang sebelumnya, atau kasus-kasus yang melibatkan Ade Armando, Abu Janda, Deni Siregar dan lainnya.
“Saya berharap dan percaya polisi kali ini akan bersikap profesional dan proporsional. Polisi akan menanggapi dan memproses laporan dugaan penodaan agama yang dilakukan Sukmawati secara adil sesuai hukum yang berlaku,” ungkap ustadz Edy.
Sukmawati bukan kali ini saja diduga melakukan penodaan terhadap kesucian agama. Sebelumnya Sukmawati pernah berceloteh dengan membacakan puisi Kidung Ibu Pertiwi yang menganggap kidung lebih merdu daripada adzan, tusuk konde lebih indah daripada jilbab. Pernyataan Sukmawati ini sangat melukai perasaan umat Islam.
Laporan: Muhammad Lutfi