KedaiPena.Com -Â DPC GMNI Medan menilai tindakan teroris yang terjadi di Mapoldasu kemarin subuh merupakan rangkaian teror oleh jaringan teroris yang ingin merusak tatanan Negara Indonesia.
Demikian dikatakan Ketua Cabang GMNI Medan, Maman Silaban dalam keterangan pers di Medan, Senin (26/6).
Dikatakan, seperti pernyataan Kapolri Jendral Tito Karnavian, bahwasanya teror yang di Mapoldasu kemarin merupakan jaringan yang sama dengan pelaku Bom Thamrin, bom di Mapolresta Surakarta dan Bom Kampung Melayu, yang dimana targetnya Polisi.
“Teror seperti ini menurut kami tidak lepas dari peran asing yang ingin menjadikan Indonesia sebagai “proxy war” mereka. Ingin memunculkan rasa takut yang membuat mental rakyat Indonesia terpuruk,” kata Maman.
Ia menyebut, Indonesia merupakan penduduk Muslim terbesar di dunia. Karena itu menjadikannya sebagai target salah satu kelompok Teroris untuk menyebarkan pahamnya yang bertujuan untuk merusak tatanan bernegara lalu mengambil alih pemerintahannya.
“Ini merupakan pola asing dalam menciptakan negara “proxy war” baru setelah Timur Tengah sudah berhasil mereka kuasi melalui pendudukan teroris disana,” imbuhnya.
Maman menambahkan, Indonesia harus sadar akan pola-pola dan strategi tersebut. Karena itu harus senantiasa mawas diri.
“Negara dalam hal ini pemerintah, juga harus lebih siaga lagi dalam menjaga Kedaulatan NKRI. Tidak boleh kita menganggap remeh atau sekedar tontonan belaka kejadian-kejadian teror belakangan ini, karena sudah sampai memakan korban jiwa dari pihak kepolisian yang dimana Polisi merupakan salah satu pilar keamanan negara ini,” tukasnya.
Pemerintah, lanjut dia, sudah seharusnya melakukan edukasi-edukasi kepada rakyatnya terutama kaum muda agar menjadi counter dalam penyebaran paham teroris ini.
“Pemahaman yang salah perlu dilawan dengan pemahaman yang benar, karena kalau ingin menghabiskan teroris sampai keakarnya maka yang ‘dibunuh’ itu terorisme-nya bukan teroris-nya, karena pistol hanya dapat membunuh teroris tetapi dengan edukasi dapat membunuh terorisme,” tutup Maman.
Laporan: Dom