KedaiPena.Com – Generasi Muda Cegah Tangkal Covid-19 (GM Cekal Covid-19), menilai, dalam penerapan PPKM mikro dibutuhkan kerjasama pemimpin wilayah untuk melakukan langkah preventif mulai penyebarluasan informasi terkait Covid-19 dan menangkal hoax.
Koordinator GM Cekal Covid-19, Irfan Kurniawan mengatakan, jika PPKM Mikro sebenarnya telah mendukung terciptanya ketahanan lingkungan.
“Melalui langkah-langkah preventif mulai dari penyebarluasan informasi terkait Covid-19, edukasi pencegahan, melakukan cek fakta dan informasi untuk menghindari hoax. Selain itu, RT dan RW juga perlu melakukan identifikasi dan pendataan atas kelompok masyarakat yang rentan tertular Covid-19. PPKM mikro ini juga dapat menumbuhkan semangat gotong royong masyarakat untuk menjaga dan memperkuat ketahanan lingkungan,” kata dia, Selasa, (29/6/2021).
Ia menilai, penerapan lockdown secara mikro atau PPKM mikro dinilai sudah cukup tepat dan punya harapan besar bisa meredam penurunan kasus.
“Lockdown secara luas dinilai akan berpengaruh pada sektor ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya kebijakan PPKM mikro akan memudahkan untuk melakukan testing dan tracing. Terlebih lagi jika dilakukan di level sekala komunitas sehingga membantu agar pemetaan dan indentifikasi terhadap pasien Covid-19 lebih mudah, cepat, tepat dilakukan.
“Jadi jangan kita misalnya mengejar tikus, rumahnya dibakar. Ya kejar tikusnya, jangan rumahnya dirusak,” lanjutnya.
Irfan yang merupakan kader Organisasi Kepemudaan Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB) turut menyebutkan, PPKM Mikro yang diterapkan saat ini lebih baik jika dibandingkan dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan PPKM.
PSBB sendiri telah dilaksanakan sejak 10 April 2020 hingga 10 Januari 2021 di hampir kurang lebih 20 wilayah Indonesia.
“Sementara PPKM diterapkan sejak 11 Januari hingga 25 Januari 2021, walau ada beberapa wilayah yang terus menerus memperpanjang masa PPKM. Namun, PSBB dan PPKM tidak cukup efektif menekan kasus Covid-19,” katanya.
Ia menambahkan, kebijakan PSBB dan PPKM tidak efektif menekan penularan Covid-19 karena masyarakat tidak patuh menerapkan protokol kesehatan.
“Apalagi sekarang sudah ada vaksinasi jadi bisa lebih cepat. Di sini panglima perangnya kesehatan bukan ekonomi, jadi penanganan covid yang utama. Maka recovery ekonomi akan berjalan lebih cepat,” pungkasnya.
Laporan: Sulistyawan