KedaiPena.com – Lima hari pasca Gempa Bumi Cianjur, gempa susulan masih terjadi di wilayah Cianjur. Skalanya bervariasi, besar dan kecil, terakhir Jum’at (25/11/2022) dinihari mencapai 4.1 magnitudo.
“Sangat terasa di desa Gasol, Cugenang,” kata Relawan Mapala Girigahana UPN “Veteran” Jakarta, Hendrik Monareh, melalui sambungan telepon, Sabtu (26/11/2022).
Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur sudah menginstruksikan agar masyarakat dan relawan waspada dengan gempa susulan dan cuaca ekstrem dalam beberapa hari kedepan. Kewaspadaan juga ditujukan untuk beberapa daerah yang wilayahnya mengalami pergeseran tanah.
Terkait instruksi BPBD Cianjur dan berdasarkan asesmen, Mapala Girigahana yang berposko di Desa Gasol, Cugenang, melakukan pendekatan persuasif terhadap warga Kampung Pasir Taman Desa Sarampad Kecamatan Cugenang.
“Disini pergeseran tanah mencapai 5-10 cm,” ungkap Hendrik Monareh, Senior Girigahana yang bertindak pendamping relawan.
Karena pergerakan tanah ini, dilaporkan setidaknya 110 kepala keluarga (KK) atau sekitar 300 jiwa harus dievakuasi.
“Ada beberapa lansia dan anak-anak yang kita prioritaskan di evakuasi. Masalahnya jalan untuk menuju kampung Pasir Taman hanya bisa dilalui motor dan berjalan kaki,” tambah Fazrin Rifqi Hanif, Mahasiswa Semester 7 Jurusan Ilmu Politik.
Relawan Girigahana, Tarisa mengatakan hasil asesmen di lima titik pengungsi yang tersebar di Sarampad membutuhkan obat-obatan, terpal, selimut, penerangan, perlengkapan balita.
“Sekitar 70 persen, terutama RW 011, mengalami kerusakan. Namun yang harus diwaspadai adalah pergerakan tanah setiap habis ujan dan getaran di desa Sarampad,” kata Tarisa.
Hingga Jumat (25/11/2022), dilaporkan bahwa donasi yang terkumpul mencapai Rp32.175.096.
“Kami sudah menyalurkan Rp 20 juta’an untuk obat-obatan, posko kesehatan, instalasi air bersih dan MCK, bahan bakar genset, makanan siap saji, keperluan balita dan operasional posko,” ujar Tarisa.
Laporan: Muhammad Hafidh