KedaiPena.Com – Gimbal Alas Indonesia pada 19-20 September 2020 lalu melakukan pemasangan Prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di puncak Mahameru 3676 mdpl.
Ada beberapa alasan pemasangan prasasti ini. Di antaranya karena Gie dan Idhan Lubis adalah tokoh yang pada masa mudanya yang memiliki jiwa nasionalis, visioner dan progresif di zamannya yang mencintai bangsa dan tanah air Indonesia.
“Pemikiran yang idealis adalah patriot bangsa yang peduli pada penderitaan rakyat,” kata Teguh Priejatmono selaku koordinator kegiatan, dalam keterangannya, Kamis, (24/9/2020).
Gie sendiri, kata dia, adalah sosok idealis yang mencintai dan berjuang untuk kelestarian sumber daya alam Indonesia.
Tokoh pendiri Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia juga menginsiprasi dan menjadi panutan bagi penggiat alam bebas dan pecinta alam di Indonesia.
“Sehingga setelah tiadanya beliau, menjadi pemicu berdirinya organisasi-organisasi mahasiswa pencinta alam khususnya pada kampus–kampus perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia,” tambahnya.
Gimbal Alas Indonesia menilai pemasangan prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di puncak gunung Mahameru dianggap penting karena memiliki manfaat.
“Sebagai titik identitas tempat dan lokasi guna memberi pedoman bagi para pendaki (khususnya pendaki pemula), bahwa bilamana mereka mendapati prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis ini , berarti para pendaki tersebut sudah berada di gerbang Puncak Mahameru 3676 mdpl,” tegas dia.
“Serta berpedoman pada prasasti Gie sebagai titik balik yang memberikan arahan bagi para pendaki dari puncak untuk turun kembali pulang ke camp awal, sehingga mengurangi resiko tersesat,” sambung dia.
Baca juga: VIDEO: ‘In Memoriam’ Gie dan Idhan Lubis Bakal Dipasang Lagi di Puncak Mahameru
Selain itu, Teguh juga menilai manfaat dari prasasti tersebut menjadi bahan perenungan diri bagi para pendaki khususnya pendaki pemula.
“Dengan melihat prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis ini, agar mereka sadar dan ingat pada kematian, sehingga akan menjadikan mereka lebih waspada dan lebih berhati–hati,” papar dia.
Tidak hanya itu, lanjutnya, terdapat hikmah dari pemasangan Prasasti In Memoriam Soe Hok Gie dan Idhan Lubis bagi para pemuda, mahasiswa serta petualang muda dan pendaki gunung masa kini.
“Bahwa mereka adalah faktor kunci bagi keberlangsungan bangsa dan negara Indonesia, sehingga bisa tetap kritis untuk berpijak pada kebenaran, memiliki idealisme tinggi, tidak munafik, pantang putus asa dan tidak manja (mengeluh saat ditekan, ganas luar biasa bila diberi kekuasaan),” imbuhnya.
Terlebih lagi, tegas dia, sosok Soe Hok Gie merupakan sosok yang patut diteladani sebagai aktivis muda pada jamannya dengan rasa kecintaannya yang tinggi terhadap bangsa dan tanah air Indonesia tanpa harus terikat oleh sekat dan dikotomi yang berbau suku, ras serta agama.
“Sesuai pesan Gie dalam ungkapannya, bahwa mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah agar mahasiswa Indonesia (berkembang menjadi manusia–manusia yang biasa) menjadi pemuda–pemuda dan pemudi–pemudi yang bertingkah laku normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi