KedaiPena.Com – Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ahmad Syawqi menilai, pemerintah Kota (Pemkot) pimpinan Airin Rachmi Diany tidak sinkron dalam menjalankan kebijakan pemutusan mata rantai penyebaran covid-19.
“Berarti ada distribusi kebijakan yang tidak sampai kebawah ini, itu tidak diindahkan oleh pelaksana-pelaksana dari penerjemah pengambil kebijakan itu yang pertama. Pastinya (perlu) ketegasan Walikota atas kejadian-kejadian seperti ini,” ujar Syawqi begitu ia disapa, Senin, (11/1/2021).
Syawqi menyinggung soal penerapan pendistribusian yang dinilai tidak memiliki inovasi.
Syawqi juga menyayangkan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ataupun Kelurahan yang melakukan inisiasi dalam mengumpulkan masyarakat ketika mendistribusikan Bantuan Sosial Tunai (BST).
“Kita melihat minimnya inovasi yang dimiliki oleh Kota Tangerang Selatan. Padahal dalam beberapa hal, seperti pembelajaran jarak jauh dan kita melaksanakan meeting secara online,” paparnya.
Syawqi mengaku heran dengan, kerumunan tersebut, sepengetahuan dirinya, pendistribusian BST sudah bekerjasama dengan PT POS,
“Ya digandeng dong. Katanya kita cerdas modern religius, dimana penerjamahan cerdasnya kalau seperti ini,” tegasnya.
Syawqi menghimbau harus ada ketegasan dari Airin terkait pendistribusian BST.
“Ini inovasinya gak ada, orang dibiarkan berkerumun, kemudian dibiarkan besok diulangi lagi. Kita minta ketegasan dari kepala daerah dan wakil kepala daerah terkait apa yang sudah terjadi di Kota Tangsel,” tandas Syawqi.
Laporan: Sulistyawan