KedaiPena.Com – Politisi Partai Gerindra Fadli Zon meminta agar di tahun 2018 pemerintahan Jokowi dapat membenahi sejumlah permasalahan ekonomi. Salah satunya, dalam bidang pertanian dan kemaritiman.
“Misalnya, saya menilai program pembangunan pemerintah belum berorientasi kepada petani dan nelayan. Target pemerintah masih saja hanya di soal kulit, seperti misalnya swasembada pangan,” jelas Pelaksana Tugas (PLT) Ketua DPR ini dalam keterangan kepada redaksi, Minggu (30/12/2017).
Fadli menutrukan dalam bidang pertanian misalsanya sepanjang tahun 2017 pemerintah juga belum bisa menunaikan janji dan targetnya untuk swasembada pajale (padi, jagung, kedelai). Antara periode Januari hingga September 2017 Indonesia masih mengimpor beras 198.560 ton.
“Kita juga masih mengimpor jagung 512.075 ton. elum lagi impor-impor ilegal yang biasanya terjadi. Bahkan, kita masih impor 65% dari total kebutuhan kedelai nasional. Jangankan tercapai, yang terjadi adalah pemerintah kembali merevisi target kerjanya,” jelas Fadli.
Tidak hanya itu, lanjut Fadli, di bidang kemaritiman dan perikanan niat pemerintah untuk memberangus ‘illegal fishing’ memang penting. Namun, memberangus kemiskinan nelayan juga merupakan kewajiban dan tugas pemerintah.
Fadli mengatakan hal itu lantaran pemberantasan ‘ilegal fishing’, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang berhasil meningkatkan produksi perikanan dari 19,42 juta ton per tahun pada 2013 menjadi 21,72 juta ton per tahun tidak dapat membuat kesejahteraan nelayan meningkat.
“Bukankah ironis, saat pemerintah mengklaim jumlah sumber daya ikan kita meningkat, namun nelayannya ternyata hidup miskin,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh