KedaiPena.Com -Â Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Ahmad Muzani menilai, kelakar yang diucapkan Direktur Utama PLN Sofyan Basir pada saat momen buka puasa bersama dengan wartawan, Jumat lalu, menunjukkan ketidaksensitifan dirinya sebagai pejabat negara.
“Menurut saya itu menunjukan pejabat negara yang tidak sensitif dan tidak merasakan penderitaan masyarakat yang hidupnya menengah kebawah, masa dia katakan suruh cabut meteran,” ujar Muzani di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/6).
Seharusnya, kata Anggota Komisi I DPR RI ini, Sofyan Basir dapat lebih bijak untuk menentramkan kondisi masyarakat yang saat ini banyak mengeluh akibat pencabutan TDL 900 VA ini.
“Ini kan tidak sensitif, tidak mengerti akibat kenaikkan, kenapa dia tidak berkata dengan lebih bijak yang tentramkan? Misalnya, akibat kenaikan ini, PLN akan terima tanggapan keluhan. Kan itu lebih bijak,” ungkap Muzani.
“Atau tidak kan dibisa berkata kenaikan subsidi listrik bukan wewenang dia. Jadi kita paham bukan malah sesuatu yang menyakitkan,” Sekertaris Jendral partai Gerindra ini.
Sekadar Informasi, listrik 900 VA resmi dicabut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sejak awal 2017 kepada 18,7 juta pelanggan rumah tangga dari total 22,8 juta.
Pemerintah berdalih berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) hanya 4,1 juta pelanggan yang benar-benar layak menerima subsidi.
Akan tetapi, fakta di lapangan berbeda karena masyarakat yang tergolong miskin justru terkena imbas kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) akibat dicabutnya subsidi tersebut.
Selain itu, banyak masyarakat yang mengeluh akibat pencabutan subsidi ini.
Bukanya prihatin Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir menggelar acara buka puasa bersama dengan awak media di restoran bilangan Jakarta Selatan malah berkalakar.
“Mau tarif listrik turun? Cabut meterannya,” ucap Sofyan berkelakar yang disambut tawa para awak media.
Laporan: Muhammad Hafidh