KedaiPena.Com – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai menilai, akan ada dampak negatif jika Gerindra memutuskan untuk bergabung dengan koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tidak bagus bagi perpolitikan Indonesia. Karena Indonesia membutuhkan pemerintahan yang kuat. Sekaligus juga membutuhkan oposisi yang tangguh,” ujar Ujang kepada wartawan, Sabtu, (12/10/2019).
Ujang melanjutkan, jika Gerindra masuk koalisi Jokowi, maka tak akan ada oposisi yang kuat yang akan melakukan fungsi checks and balences.
“Jika semuanya ingin masuk ke pemerintahan lalu siapa yang akan menjadi oposisi. Seandainya PKS dan PAN menjadi oposisi, itu pun belum cukup kuat untuk mengimbangi kekuatan pemerintah yang mayoritas,” ungkap Ujang.
Ujang mengingatkan, bahwa kekuasaan dengan koalisi beser harus di kontrol lantaran cenderung korupsi atau disalahgunakan.
“Lord Acton, power tends to corrupt. But absolute power corrupt absolutely. Kekuasaan yang absolut, maka penyalahgunaannya juga akan besar. Jadi perlu kontrol dari pihak oposisi yang kuat,” beber Ujang.
Tidak hanya itu, lanjut Ujang, keputusan bergabungnya Gerindra dengan pemerintahan Jokowi juga berpotensi mengecewakan masyarakat dan pendukung-pendukungnya.
“Karena masyarakat berharap Gerindra berada di luar pemerintahan. Agar bisa mengkritisi kebijakan Jokowi yang salah arah dan salah jalan,” papar Ujang.
Meski demikian, Ujang mewajarkan, bergabungnya peluang bergabungnya Gerindra dengan koalisi Jokowi lantaran politik memang soal berbagi kekuasaan dan jabatan.
“Politik itu soal siapa mendapat apa kapan dan bagaimana. Jadi politik itu soal kekuasaan. Soal bagi-bagi jabatan. Soal tepat atau tidak tepat, memang kurang tepat. Tapi itulah yang terjadi,” pungkas Ujang.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara, Jumat, (11/10/2019). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Prabowo berbicara soal peluang Gerindra bergabung ke pemerintah.
Prabowo juga menyebut kepentingan nasional haruslah diutamakan. Karena itu, Prabowo menyatakan Gerindra siap membantu pemerintah andai diperlukan.
“Kita bertarung secara politik, begitu selesai kepentingan nasional yang utama saya berpendapat kita harus bersatu,” kata Prabowo.
Laporan: Muhammad Hafidh