KedaiPena.Com – Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan mengaku terkejut mendengar kabar Gereja Oikimene di Kelurahan Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, diserang pelaku aksi bom Molotov beberapa saat lalu.
Namun, dia mengatakan, sebaiknya jangan terburu-buru menyimpulkan jika ini adalah aksi terorisme. Terlebih lagi jika mengaitkannya dengan sentimen agama.
“Saya sangat mengecam dan mengutuk keras aksi biadab ini. Saya pastikan aksi ini diluar akal sehat dan sangat jauh dari nilai-nilai perikemanusiaan, apalagi nilai-nilai keagamaan. Dan sekali lagi saya imbau kepada siapapun untuk tidak mengaitkan peristiwa ini dengan sentimen keagamaan,” ungkap dia saat di hubungi wartawan, Minggu (13/11).
Dia mengatakan, agama seharusnya mengarahkan pada kehidupan yang damai dan harmonis, sesuai dengan prinsip dan nilai yang senantiasa menjadikan kedamaian sebagai tujuan bersama.
Dan, menurutnya, aksi ini sebenarnya tidak hanya ditujukan kepada warga Samarinda saja. Namun, kepada seluruh Rakyat Indonesia, sehingga dia mengingatkan jangan sampai terpengaruh apalagi mau dipecah belah.
“Rakyat Indonesia tentu mengecam perbuatan keji ini karena apa pun alasannya, kekerasan bukanlah solusi penyelesaian masalah,” tutur dia
“Kekerasan tak pernah jadi pilihan oleh agama apapun, apalagi dengan kondisi Indonesia yang aman dan damai dimana kebhinekaan justu menjadi pemersatu seluruh elemen dan anak bangsa dibawah NKRI,” tutup politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Seperti diketahui, sekitar pukul 10.30 WITA, Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, dikejutkan dengan lemparan bom yang diduga low explosive atau bom molotov di halaman gereja dan ‎melukai beberapa anak anak yang tengah bermain di sekitar lokasi.Â
Laporan: Muhammad Hafidh