KedaiPena.Com- Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi DIP Ono Surono mengakui jika saat ini tidak upaya pemerintah untuk menstabilkan harga beras yang masih melambung tinggi. Ono sapaanya juga memandang tidak ada upaya pemerintah untuk mengejarkan hulu hilir pangan dengan tuntas.
Hal tersebut disampaikan Ono menanggapi kenaikan signifikan harga beras terasa sejak Agustus lalu. Badan Pangan Nasional mencatat rata-rata harga beras premium sebesar Rp 15.180 per kg atau naik 11,54 persen dibandingkan pekan pertama Agustus 2023.
“Saat ini tidak ada upaya pemerintah walau sekedar bicara ketahanan pangan tanpa impor. Tidak ada upaya untuk mengerjakan hulu hilir pangan dengan tuntas,” kata Ono, Rabu,(20/9/2023).
Ono menilai, bahwa langkah impor adalah jalan paling gampang karena tidak mau repot dan berfikir bekerja yang berat. Ono tak menampik kebijakan terkait pangan yang dibuat hanya bersifat instan dan sesaat.
“Belum ada kebijakan yang spektakuler yang dibuat oleh pemerintah,” papar Ketua DPD PDIP Jawa Barat atau Jabar ini.
Ono juga menyoroti kebohongan masalah data produksi pangan yang selalu menghiasi perjalanan sepanjang tahun. Menurutnya pemerintah kerap menyalahkan alam dan memilih opsi impor bilamana kebohongan data produksi pangan terungkap.
“Bohong masalah data produksi pangan selalu menghiasi perjalanan sepanjang tahun. Bila kebohongan itu sudah mulai terungkap karena ada inflasi harga pangan, lalu menyalahkan alam dan mulai bicara untuk melakukan impor,” jelas Ono.
Ono mengungkapkan, berdasarkan diskusi dirinya dengan para pakar dibidang pangan, Indonesia sendiri tidak kekurangan inovasi untuk meningkatkan produksi. Namun demikian, kata Ono, kerap kali inovasi itu tersandung kebijakan.
“Indonesia tidak kekurangan dalam inovasi teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi tetapi problem besarnya adalah kebijakan dibidang pangan yang belum mendukung arah kebijakan pangan menuju kedaulatan,” papar Ono.
Ono menegaskan, jika selama ini para kartel dan kapitalis dibidang pangan diuntungkan oleh kebijakan pemerintah. Atas dasar itu, kata Ono, pada akhirnya pasar yang mempunyai kuasa soal pangan termasuk beras.
“Kadang kami melihat, kartel dan kapitalis di bidang pangan sangat diuntungkan oleh kebijakan pemerintah atau bahkan pemerintah membiarkan saja suatu masalah yang pada akhirnya pasar lah yang mempunyai kuasa,” tandas Ono.
Diketahui, kenaikan signifikan harga beras mulai terasa sejak Agustus lalu. Badan Pangan Nasional mencatat rata-rata harga beras premium hingga Ahad (17/9/2023) sebesar Rp 15.180 per kg atau naik 11,54 persen dibandingkan pekan pertama Agustus 2023. Adapun harga beras medium kini dihargai Rp 12.700 per kg, naik 5,93 persen sejak pekan pertama Agustus 2023.
Sementara, acuan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang diatur untuk beras premium, sebesar Rp 13.900 per kg-Rp 14.800 per kg tergantung wilayah. Sedangkan HET beras medium Rp 10.900-Rp 11.800 per kg.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini harga beras masih belum stabil. Jokowi mengatakan hal itu merupakan dampak dari kondisi El Nino atau puncak musim kemarau.
Hal itu disampaikan Jokowi usai meninjau Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023). Jokowi mengatakan jika harga bawang sudah mengalami penurunan.
“Ya baik. Hanya satu, sekali lagi satu, harga terkait bawang merah turun, bawang putih juga turun. Hanya satu memang masih beras,” ujar Jokowi.
Laporan: Muhammad Rafik