KedaiPena.Com- Anggota Komisi V DPR RI Lasmi Indaryani menilai, kerumunan yang terjadi di Terminal 3, kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten seharusnya sudah dapat diantisipasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Lasmi sapaanya saat menanggapi kasus kerumunan warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) yang hendak dikarantina di Bandara Soekarno- Hatta.
“Seharusnya juga sudah bisa disiapkan SOP nya bagaimana alurnya mulai penumpang turun pesawat sampai penumpang keluar dari bandara menuju lokasi karantina agar tidak perlu terjadi kerumunan seperti yang viral kemarin,” kata Lasmi, Rabu, (30/12/2020).
Politikus Demokrat ini menjelaskan, bahwa tujuan adanya karantina adalah agar bisa mengantisipasi masuknya virus varian baru.
Namun, kata Lasmi, jika kerumunan tidak bisa diantisipasi, bandara maka hanya memunculkan cluster covid-19 varian baru.
“Karena kita tidak tau apakah penumpang pesawat bisa dipastikan 100% tidak ada yang positif (covid-19),” tegas Lasmi.
Lasmi berpandangan, setiap pemerintah mengeluarkan kebijakan baru, otoritas bandara seperti selalu tidak siap dalam mengantisipasi timbul atau munculnya kerumunan.
“Hal ini terjadi tidak hanya kali ini tapi sudah berulang ulang. Untuk ke depannya agar dipersiapkan SOP nya sematang mungkin serta di simulasikan penerapannya terlebih dahulu agar sempurna ketika dilaksanakan,” tandas Lasmi.
Sebelumnya, viral di media sosial beredar foto keramaian di Terminal 3 kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten. Pihak, dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta sendiri menjawab persoalan itu.
KKP Soekarno-Hatta mengatakan foto keramaian itu merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) yang hendak dikarantina.
“Karena itu mau dikarantina, kan selama ini kan pemberlakuan kemarin sudah pemberlakuan kan, itu sebentar langsung selesai karena itu proses untuk yang biasa mereka tidak dikarantina mulai semalam harus dikarantina,” kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta, Darmawali Handoko, saat dimintai konfirmasi, Selasa (29/12/2020).
Laporan: Muhammad Hafidh