KedaiPena.Com- Gerakan nasional saksi AMIN tak mau dibayar atau Gernas Satamar yang digagas relawan Anies Baswedan terus menjalar dan bertambah. Setelah dideklarasikan di Makassar dan Bandung, Gernas Satamar kembali di deklarasikan di Jakarta.
Gernas Satamar merupakan sebuah gerakan yang mengajak sebanyak mungkin orang bersedia menjadi saksi di TPS tanpa harus dibayar bahkan tak mau dibayar. Gerakan ini didorong untuk membuat Anies Baswedan tak harus menerima uang dari oligarki untuk membiayai saksi TPS.
Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) Muhammad Ramli Rahim mengatakan bahwa salah satu pembiayaan besar dalam setiap perhelatan politik adalah kebutuhan dana saksi. Dana saksi ini setidaknya terdiri atas biaya konsumsi, biaya atribut dan honor saksi.
“Jika mengacu ke pemilu 2019, honor saksi bervariasi antara Rp.100.000-Rp.250.000 per orang lalu konsumsi Rp.50.000 dan atribut Rp. 25.000-Rp.200.000 maka untuk setiap TPS dibutuhkan Rp.175.000- Rp.500.000, artinya, dengan 820.161 TPS maka dibutuhkan Rp. 143.528.175.000-Rp. 410.080.500.000, jika disetiap TPS digunakan dua saksi maka dibutuhkan Rp. 287.056.350.000 – Rp.820.161.000.000” kata MRR merincikan seperti dikutip dari siaran pers diterima redaksi, Kamis,(12/10/2023).
“Dengan total harta kekayaan hanya Rp.11.187.431.089 berdasarkan LHKPN, rakyat Indonesia terutama relawan tak bisa berharap kepada Anies Baswedan untuk membiayai para saksi ini. Maka kemungkinan yang terjadi adalah kekosongan saksi atau Anies menerima bantuan dari pemodal atau kita kenal dengan istilah oligarki” lanjut MRR.
Sementara itu, Ketua Gernas Sertama DKI Jakarta Mahmur Saleh mengungkapkan, jika
warganya bersama Anies atau Jawara 24 relawan yang berasal dari berbagai simpul ladalah relawan yang berkomitmen untuk terus bergerak mengajak sebanyak mungkin orang bergabung dalam gerakan ini.
“Namanya gerakan, akan terus bergerak hingga seluruh TPS terdapat saksi AMIN,”ujar Mahmur
Laporan: Muhammad Rafik