KedaiPena.Com – Aparat kepolisian membubarkan massa Aliansi BEM Sejabodetabek sebelum melakukan aksi mengkritisi kepemimpinan Presiden Jokowi di depan Istana Negara.
Menurut Andri Sutomo, Departemen Sosial Politik BEM UNJ dalam keterangan kepada KedaiPena.Com, hal ini bentuk kepanikan rezim yang otoriter. Ini sekaligus membuktikan indikasi ada intervensi politik dalam penegakkan hukum.
“Kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan, termasuk kekerasan yang dilakukan oleh aparat untuk membungkam suara mahasiswa yang sedang berjuang demi Indonesia yang lebih sehat,” tegas dia.
“Kami mengutuk tindakan keji yang telah dilakukan aparat untuk membungkam suara mahasiswa. Semoga keadilan ada di pihak kami dan pelaku mendapat sanksi sesuai hukum yang berlaku. Sungguh, ini adalah salah satu pelemahan dari pergerakan mahasiswa,” sambungnya.
Pelemahan gerakan mahasiswa, sambung dia, tidak membuat semakin lemah dan hilang arah, tetapi makin menguatkan dan semakin menjelaskan arah ke depan dalam mengawal pemerintahan.
“Gerakan mahasiwa tidak mengenal masa tenang ataupun masa libur. Gerakan mahasiswa akan tetap terus ada bahkan bisa lebih besar untuk menjatuhkan rezim jika kezaliman masih ada di negeri ini,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh