KedaiPena.Com-PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) didorong untuk meningkatkan lifting minyak bumi secara efektif dan tidak melakukan pemborosan anggaran. PT Pertamina Hulu Rokan atau PHR juga diminta dapat secara efektif menerapkan strategi infill drilling.
Permintaan itu disampaikan Anggota Komisi XII DPR RI Mulyadi dalam Kunjungan Kerja Reses yang bertujuan meninjau pencapaian dan tantangan PHR dalam mengelola salah satu blok minyak terbesar di Indonesia.
“Kami menyoroti pentingnya strategi infill drilling dilakukan secara selektif. Mengingat biaya pengeboran sumur baru sangat tinggi, kami meminta PHR untuk memastikan lokasi-lokasi yang dipilih benar-benar potensial dan menghasilkan tambahan produksi yang signifikan. Jangan sampai ada pemborosan,” tegas dia, dikutip, Kamis,(12/12/2024).
Mulyadi menilai, motede atau pendekatan workover dan well intervention (WOWI) dinilai lebih efisien dalam menambah produksi minyak dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pengeboran sumur baru.
“Metode ini terbukti memberikan kontribusi penambahan barel per hari yang cukup besar. Namun, infill drilling tetap diperlukan, dengan catatan harus berbasis pada analisis yang mendalam,” tambahnya.
Komisi XII DPR RI juga memberikan dukungan penuh kepada PHR untuk mencapai target lifting nasional sebesar 1 juta barel per hari (barel per day/bpd) pada 2030, sesuai dengan arahan pemerintah.
Saat ini, PHR berkontribusi sebesar 157.839 bpd, atau sekitar 27% dari total produksi minyak nasional sebesar 577.120 bopd, menurut data SKK Migas per 31 Oktober 2024.
“PT Pertamina Hulu Rokan memegang peranan penting dalam mencapai target produksi minyak nasional. Kami di Komisi XII ingin memberikan masukan agar target ini tercapai secara efektif dan efisien,” ungkapnya.
Ke depan, Komisi XII berencana mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan PHR dan SKK Migas untuk mendalami lebih lanjut kendala dan peluang dalam strategi lifting minyak.
“Kami optimistis dengan pengelolaan yang tepat, blok Rokan dapat terus menjadi andalan dalam mendukung cita-cita swasembada energi nasional,” tandas Mulyadi.
Laporan: Muhammad Rafik