KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin kembali mendorong pemerintah untuk menggenjot pemulihan daya beli masyarakat melalui instrumen APBN dan disertai upaya untuk meningkatkan kepercayaan dalam konsumsi.
“Meski masih di zona negatif, tetapi kontraksi ini tidak sedalam kuartal sebelumnya dan mulai mengarah ke
pembalikan, yang artinya proses pemulihan kondisi ekonomi kita tengah berlangsung. Bahkan, secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi sudah bergerak positif sebesar 5,05 persen dibanding kuartal II kemarin,” kata Putkom sapaanya, Minggu, (8/11/2020).
“Hal ini seiring mulai membaiknya pertumbuhan di setiap komponen PDB, termasuk komponen konsumsi rumah
tangga sebagai kontributor utama pembentuk ekonomi kita,“ tambah legislator asal Jawa Barat (Jabar) ini.
Selain itu, Putkom menjelaskan, bahwa ketidakyakinan tersebut juga tercermin dari menurunnya Indeks ekspektasi Konsumen (IEK) dari 118,2 pada Agustus lalu menjadi 112,6 pada September kemarin yang berarti melemahnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan mendatang.
“Inilah yang menjadi tantangan bagi kita untuk memulihkan kepercayaan masyarakat. Tentunya, kepercayaan
ini diharapkan akan membaik seiring dengan upaya pemerintah untuk menjamin penanganan dari sisi
kesehatan,” ungkap Putkom.
Putkom pun meminta pemerintah untuk mengoptimalkan instrumen fiskal dari belanja pemerintah maupun Alokasi anggaran yang dikhususkan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Hal ini, kata dia lantaran nerdasarkan Laporan APBN KiTA periode Oktober 2020, realisasi serapan anggaran PEN masih sekitar Rp344,11 triliun atau 49,5 persen dari total biaya yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19 senilai Rp695,20 triliun.
“Penyerapan serangkaian paket stimulus yang disiapkan masih belum optimal dan perlu terus diakselerasi. Begitu pula dengan realisasi belanja pemerintah yang walaupun masih tumbuh positif, masih bisa ditingkatkan lagi hingga akhir tahun nanti. Optimalisasi serapan APBN tahun ini sangat diperlukan untuk mewaspadai risiko pelemahan ekonomi lanjutan di kuartal berikutnya dan menjadi preseden atas kinerja penanganan pandemi oleh pemerintah di tahun-tahun berikutnya,” ujar Wakil Sekertaris Fraksi Partai Golkar ini.
Putkom mengimbau, masyarakat untuk tetap optimis terhadap pemulihan
ekonomi tanah air.
“Konsumsi perlu terus kita jaga secara bijak. Bahkan pemerintah justru perlu mendorong masyarakat untuk
belanja produk dalam negeri, utamanya dari UMKM lokal. Dengan begitu, kita bisa saling bahu-membahu
untuk bangkit di tengah tantangan ini agar dapat kembali memulihkan perekonomian tanah air,” tandas Putkom.
Diketahui, mengacu BPS, komponen konsumsi rumah tangga masih berada pada zona negatif yaitu minus 4,04 persen (Yoy), meski tidak sedalam pada kuartal II lalu yang terkontraksi minus 5,52 persen (yoy).
Hal ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi yang tengah tertekan sehingga masyarakat cenderung masih menahan konsumsinya.
Sebagaimana tercermin dalam Survei Konsumen Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan
September mengalami penurunan dibandingkan Agustus yaitu menjadi 83,4 dari 86,9 dimana masih berada di
zona pesimis (kurang dari 100).
Laporan: Muhammad Lutfi