KedaiPena.Com- Dalam pidato sambutanya di Muktamar NU ke 34, Preside Jokowi kembali menyinggung soal dunia virtual khususnya pembangunan metaverse. Jokowi mengatakan jika revolusi digital di dunia yang kini terjadi dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang mempercepat kedatangan dunia virtual.
Merespon pidato Presiden ketujuh Republik Indonesia itu, Tokoh muda NU KH Maman Imanulhaq menyambut apa yang disampaikan oleh Jokowi. Bahkan Kiai Maman, sebagai kader tulen Nahdlatul Ulama, menyatakan kesiapannya untuk memenuhi tantangan Presiden.
Menurut Anggota DPR Komisi VIII ini, percepatan teknologi digital harus disambut dan dimanfaatkan sebagai wahana untuk memudahkan warga nahdliyin dalam membantu aktivitas dakwahnya.
Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini malah tengah menggagas sebuah program yang mencakup pembuatan ekosistem konten digital di pesantren-pesantren mulai dari pembinaan, pelatihan produksi, hingga distribusi.
Kiai Maman sependapat dengan Presiden Joko Widodo bahwa transformasi digital adalah sebuah keniscayaan. Oleh sebabnya, ke depan, kata Kiai Maman, pesantren harus terlibat aktif memfasilitasi perkembangan potensi dan kekuatan ekonomi pesantren seperti UMKM, start up, halal centre, digital farming dan lainnya agar bisa berkolaborasi dengan kekuatan ekonomi lain, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Meski perkembangan teknologi yang berjalan cepat serta menghapus tapal-tapat batas antar negara, Kiai Maman memastikan bahwa jati diri, tradisi, dan adat ketimuran bangsa Indonesia tidak akan terganggu karena bangsa Indonesia memiliki Nahldatul Ulama.
“Kaifa nataqaddam duuna an natalhola an turast, bagaimana kita maju di tengah-tengah dunia global mewarnai peradaban dunia tanpa kehilangan nilai tradisi islam ahlul sunnah,” begitu kata Kiai Maman, Rabu (22/12/2021).
Untuk diketahui, sebelum pembukaan Muktamar NU, Kiai Maman terlihat berdiskusi dengan beberapa tokoh NU seperti Prof. Nadirsyah Hosen (Ketua PCNU Australia).
Kiai Maman juga menyempatkan diskusi dengan Duta Besar Tunisia Zuhairi Misrawi, KH Moqsit Ghazali yang membidangi Bahtsul Masyail Diniyah, dan juga beberapa generasi muda NU yang mempelopori dakwah-dakwah lewat media sosial.
“Sekali lagi saya menyatakan kesiapan generasi muda NU untuk mengarungi kompetisi global dengan penguasaan tekhnologi digital tanpa kehilangan nilai-nilai kultural Nahdlatul ulama,” pungkas Kiai Maman.
Laporan: Muhammad Lutfi