KedaiPena.Com – Tanggal 1 Juni adalah hari lahirnya Pancasila yang setiap tahunnya kita peringati bersama. Pancasila menjadi panduan dan pedoman bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara dengan lambang Burung Garuda yang gagah perkasa.
Berdasarkan morfologinya, Burung Garuda merupakan jenis Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), penguasa udara di kawasan hutan. Termasuk di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Tak hanya kali ini, sang predator udara cilik ini lahir. Pada tahun 2020 dan 2021, lahir Covid dan Sakti. Kedua elang tersebut sudah mengudara dengan gesit di langit Ciremai sebagai individu remaja.
Elang jawa merupakan salah satu spesies kunci (keyspesies) yang menjadi perhatian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Monitoring terus dilakukan oleh Tim Elang Jawa Balai TN Gunung Ciremai dengan seksama dan sangat hati-hati mengingat masa pengeraman merupakan bagian penting dalam siklus hidup burung pemangsa dalam menjaga kelestarian spesiesnya.
Pada saat tim monitoring Elang Jawa melakukan pengamatan rutin, diketahui salah satu sarang pada ‘site monitoring‘ sedang ada aktivitas pengeraman.
Terpantau induk sedang mengerami telur di sarang yang sama pada tanggal 21 April 2022.
Secara tidak sengaja, pada saat Balai TN Gunung Ciremai melakukan Pendampingan Kelompok Masyarakat Kemitraan Konservasi PE pada tanggal 30 Mei 2022 yang dipimpin langsung oleh Jaja Suharja Senjaya, Kepala SPTN Wilayah II Majalengka menemukan perjumpaan induk dan anakan Elang Jawa dengan perkiraan usia ±1 minggu.
“Pada saat itu, kami sedang cek lokasi ke lapangan. Sekaligus menengok ‘site monitoring‘ elang jawa dan ternyata kami mendapatkan hadiah besar, ada bayi elang jawa,“ ucap Jaja dalam keterangan pers yang diterima Kedai Pena, Rabu (1/8/2022).
Tim juga mengabadikan momen indah kali ini, semoga saja individu baru Elang Jawa dalam 2 (dua) bulan ke depan dapat mengudara sebagai Generasi ke-3 Penguasa Langit Ciremai.
Berita ini juga turut menggembirakan seluruh keluarga besar TN Gunung Ciremai, termasuk Kepala
Balai Teguh Setiawan.
“Ini adalah bukti bahwa kerja keras temen-temen di lapangan membuahkan hasil. Apresiasi kepada semua pihak, pejabat struktural, non struktural, pejabat fungsional teknis terutama teman-teman Pengendali Ekosistem Hutan. Kedepan kita harus usahakan lebih banyak lagi elang
jawa yang lahir menjelang 1 Juni 2022 ya,” ucapnya sambil tersenyum.
Laporan: Muhammad Lutfi