KedaiPena.Com– Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyalurkan Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp 350 juta untuk mendukung seluruh penanganan darurat gempa bumi di Sumedang, Jawa Barat beberapa hari lalu. DSP tersebut disiapkan selama tujuh hari sesuai periode masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang.
Di samping itu, BNPB juga menyiapkan sejumlah logistik dan peralatan juga diberikan berupa tenda pengungsi, sembako dan permakanan lainnya untuk memenuhi kebutuhan awal korban
gempa bumi magnitudo (M) 4.8 di Sumedang, Jawa Barat yang terjadi beberapa hari lalu.
“Dukungan awal, kita memberikan sejumlah uang sebesar 350 juta rupiah untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak selama seminggu ini, termasuk untuk operasional tim yang bertugas,” kata Kepala BNPB Suharyanto seperti dikutip dari siaran pers, Selasa,(2/1/2024).
Ia melanjutkan, selama masa tanggap darurat, tim BNPB juga diturunkan untuk pendampingan pembentukan posko dan pendataan lanjutan hingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Suharyanto meminta agar proses penanganan darurat dan rehabilitasi rekonstruksi dapat berjalan secara paralel.
“Nanti BNPB menerjunkan tim untuk posko komando, kemudian akan membantu pendampingan kaji cepat. Kami sepakat tidak menunggu sampai tujuh hari selesai namun secara paralel,” jelas Suharyanto.
Suharyanto turut menampik kabar yang sempat beredar tentang masifnya korban jiwa akibat gempabumi ini yang terlihat dari banyaknya pasien di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
Suharyanto mengatakan pasien-pasien itu memang dievakuasi sementara dari dalam gedung karena prosedur keselamatan. Hal itu bukan berarti pasien itu adalah korban gempabumi.
“Itu tidak ada ya. Justru yang sakit di rumah sakit yang ada di dalam dikeluarkan. Itu prosedur. Itu sudah dilaksanakan oleh Pemkab Sumedang dengan baik,” jelas Suharyanto.
Suharyanto juga membantah, kabar gempa bumi Sumedang menyebabkan terkendalanya lalu lintas di jalan tol Cisumdawu setelah Twin Tunnel Cisumdawu mengalami keretakan di bagian dinding adalah informasi yang tidak benar.
Faktanya, tegas Suharyanto, jalur tol baru yang menghubungkan Cileunyi dan Kertajati masih aman untuk dilalui kendaraan.
“Lalu katanya (dampak gempabumi) mengganggu tol Cisumdawu, itu juga tidak benar”, pungkas Suharyanto.
Laporan: Sabilillah